Senin 03 Apr 2023 21:05 WIB

Serikat Guru Inggris Tolak Tawaran Insentif Gaji dari Pemerintah

Serikat guru di Inggris akan melakukan aksi pemogokan lanjutan selama dua hari.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
 Pekerja sektor publik menghadiri rapat umum oleh serikat pekerja di Trafalgar Square di London, Inggris, Rabu (15/3/2023). Dokter junior, guru, pegawai negeri, dan staf London melakukan aksi mogok untuk mendapatkan gaji dan kondisi yang lebih baik. Menteri Keuangan Jeremy Hunt mempresentasikan Anggaran Musim Seminya ke Parlemen pada Rabu (15/3/2023).
Foto: EPA-EFE/TOLGA AKMEN
Pekerja sektor publik menghadiri rapat umum oleh serikat pekerja di Trafalgar Square di London, Inggris, Rabu (15/3/2023). Dokter junior, guru, pegawai negeri, dan staf London melakukan aksi mogok untuk mendapatkan gaji dan kondisi yang lebih baik. Menteri Keuangan Jeremy Hunt mempresentasikan Anggaran Musim Seminya ke Parlemen pada Rabu (15/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para guru di Inggris menolak tawaran gaji dari pemerintah yang bertujuan untuk mengakhiri serangkaian pemogokan yang mengganggu layanan publik. Serikat pekerja guru pada Senin (3/4/2023) mengumumkan aksi pemogokan lanjutan selama dua hari ke depan.

Serikat Pendidikan Nasional (NEU), yang merupakan serikat pendidikan terbesar di Inggris, mengatakan, 98 persen guru yang memberikan suara dalam pemungutan suara mengikuti menolak tawaran pembayaran gaji tahun ini sebesar 1.000 pound dan kenaikan gaji rata-rata 4,5 persen untuk tahun berikutnya. Sekretaris Jenderal NEU, Mary Bousted dan Kevin Courtney, mengatakan, tawaran itu menunjukkan kurangnya penilaian dan pemahaman tentang situasi putus asa dalam sistem pendidikan 

Baca Juga

"Penolakan keras terhadap tawaran pemerintah ini seharusnya membuat (Menteri Pendidikan) Gillian Keegan yakin bahwa dia perlu kembali ke meja perundingan dengan proposal yang jauh lebih baik," kata pernyataan gabungan Bousted dan Courtney.

Puluhan ribu guru di seluruh Inggris telah melakukan aksi mogok tahun ini untuk menuntut kenaikan gaji di atas inflasi. Para guru membiarkan ruang kelas kosong dan menumpuk tekanan pada Perdana Menteri Rishi Sunak untuk membantu menyelesaikan perselisihan tersebut.

Serikat pekerja menyatakan, para guru akan melakukan aksi mogok tambahan selama dua hari yaitu pada 27 April dan 2 Mei. Pemerintah berpendapat bahwa kenaikan gaji yang lebih tinggi akan memperburuk inflasi.

Para guru di Wales telah mengakhiri aksi mogok mereka setelah memberikan suara untuk menerima tawaran gaji yang terdiri dari penghargaan gaji tambahan 3 persen untuk tahun 2022/23 bersamaan dengan pembayaran satu kali gaji sebesar 1,5 persen, dan kenaikan 5 persen yang didanai pemerintah untuk tahun berikutnya.

Serikat guru terbesar di Skotlandia juga telah menerima kesepakatan pembayaran untuk mengakhiri pemogokan jangka panjang. Mereka menerima tawaran kenaikan gaji sebesar 14,6 persen  untuk sebagian besar guru pada Januari 2024.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement