REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan saat ini tren harga gabah sudah mulai turun. Hal itu dipastikan dapat mempengaruhi proyeksi penurunan harga beras ke depan.
“Tren harga gabah yang sudah turun maka biasanya berpotensi diikuti oleh penurunan harga beras. Ini kita lihat nanti perkembangannya di bulan berikutnya,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).
Pada 15 Maret 2023, pemerintah menentukan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras menjelang Ramadhan. Pudji menilai pergerakan harga beras sejak penentuan harga tersebut di sisi pedagang besar dan konsumen, beberapa kota masih tercatat kenaikan harga.
“Jadi efek psikologis dari pengumuman penetapan HET dari 15 Maret yang lalu masih terlihat bahwa memang terlihat adanya kenaikan harga ya,” tutur Pudji.
BPS mencatat, harga gabah di tingkat petani pada Maret 2023, untuk gabah kering panen menurun sebesar 7,65 persen secara bulanan dan meningkat sebesar 15,41 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.
“Gabah kering giling menurun sebesar 5,99 persen secara bulanan dan meningkat sebesar 13,10 persen secara tahunan,” jelas Pudji.
Lalu untuk harga beras di penggilingan pada Maret 2023 tercatat mulai menunjukkan penurunan sebesar 1,31 persen secara bulanan. Pudji menyebut, jika dilihat secara tahunan masih menunjukkan peningkatan sebesar 16,06 persen.
Sementara itu untuk harga beras grosir pada Maret 2023 tercatat masih menunjukkan peningkatan sebesar 0,43 persen secara bulanan. Lalu secara tahunan yaitu sebesar 15,08 persen.
Pudji mengatakan harga beras eceran pada Maret 2023 di tingkat pedagang eceran selama Maret 2023 masih terjadi peningkatan sebesar 0,70 persen secara bulanan dan sebesar 11,43 persen secara tahunan. “Hal ini diduga secara agregat belum tertransmisi dari penggilingan ke grosir yang mungkin sehingga terjadi perbedaan harga antara penggilingan dengan dengan harga di tingkat grosir maupun eceran,” ungkap Pudji.
Dengan data tersebut, Pudji menuturkan, secara bulanan kenaikan harga beras tertinggi terjadi di tingkat eceran. Sementara secara tahunan, kenaikan harga beras tertinggi terjadi di tingkat penggilingan.