Selasa 04 Apr 2023 04:34 WIB

Malaysia Kecam Keras Tindakan Berulang Pembakaran Alquran di Denmark

Malaysia mendesak pemerintah Denmark untuk mengambil tindakan tegas.

Alquran dibakar, ilustrasi
Alquran dibakar, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia mengecam keras pembakaran Alquran secara berulang di Denmark, yakni pada 24 dan 31 Maret 2023. Kementerian Luar Negeri (KLN) Malaysia dalam keterangan pers yang dikeluarkan di Putrajaya, Senin, mengatakan aksi pembakaran kitab suci Umat Islam tersebut bukan kali pertama dilakukan dalam tahun ini di negara tersebut.

Keengganan pemerintah Denmark untuk menghentikan perbuatan yang melampaui batas tersebut tidak bisa diterima sama sekali, sekalipun Umat Islam di seluruh dunia telah menolak berkali-kali dan mengutuk sekeras-kerasnya perbuatan keji tersebut, kata KLN.

Baca Juga

Menurut KLN, tindakan Islamofobia itu yang dilakukan pada bulan suci Ramadhan itu bertujuan untuk menyebarkan kebencian serta hasutan untuk melakukan kekerasan. Malaysia mendesak pemerintah Denmark untuk mengambil tindakan tegas atas pelaku pembakaran tersebut dan tidak mengistilahkan perbuatan keji tersebut sebagai kebebasan bersuara.

Malaysia mendesak masyarakat internasional untuk menerapkan upaya dalam memastikan kitab-kitab suci agama dihormati sepenuhnya dan dilindungi. Selain itu, KLN dalam pernyataannya mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan penting dalam memerangi Islamofobia.

KLN juga menyerukan upaya untuk menggalakkan hubungan harmonis dan semangat untuk hidup bersama secara aman di kalangan individu berbagai agama sejalan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement