REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- PT Perkebunan Nusantara V memanfaatkan pesawat tanpa awak atau drone untuk kegiatan pengendalian dan memberantas organisme pengganggu tanaman atau hama serta pemupukan pada areal perkebunan sawit.
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko Santosa mengatakan, pesawat nirawak tersebut mulai diujicoba sejak awal tahun ini dan efektif dimanfaatkan di sejumlah areal perkebunan sawit inti sejak sebulan terakhir. "Dalam empat tahun lalu, teknologi menjadi bagian dari transformasi dan memberikan efisiensi signifikan bagi PTPN V. Insya Allah, tahun ini pemanfaatan teknologi kita perluas ke areal produksi perkebunan sawit melalui pemanfaatan drone," kata Jatmiko.
Ia menjelaskan drone berukuran cukup besar hingga satu meter dan mampu menggendong 16 liter larutan itu telah dimanfaatkan di salah satu unit kebun Sei Garo, sehingga alat ini mampu bekerja efisien dan efektif.
Pemanfaatan drone juga bertujuan untuk melindungi karyawan dari paparan bahan kimia berbahaya kandungan zat cair pengendali OPT (organisme pengganggu tanaman) itu. Pengaplikasian pestisida secara manual oleh manusia memiliki efek samping bagi pekerja yaitu masih adanya residu terhadap bahan kimia walaupun sudah menggunakan alat pelindung diri dan pelaksanaan yang sesuai standar operasional prosedur dan instruksi kerja.
"Penyemprotan dengan drone lebih aman bagi manusia dan lingkungan karena dalam pengaplikasiannya murni dilakukan oleh drone," tambah dia.
Di tempat terpisah, SEVP Operation PTPN V Ospin Sembiring menyebutkan, keselamatan pekerja menjadi fokus utama di bidang operasional. Menurutnya, tenaga kerja terampil dengan alat kerja yang mudah digunakan merupakan faktor penting dalam penerapan Best Management Practice (BMP).
"Pemanfaatan teknologi drone spraying ini menjadi alternatif solusi yang kami pilih dalam pengendalian OPT. Sehingga Perusahaan juga menjalin kerja sama dengan Avirtech untuk penyediaan Drone Spraying dan pelatihan bagi operator drone di PTPN V," ujar Ospin.
PTPN V mulai mengawinkan teknologi sejak empat tahun lalu sebagai bagian dari transformasi perusahaan. Di antaranya implementasi sistem manajemen Enterprises Resource Planning (ERP), melaksanakan demplot pemupukan berbasis satelit, pengembangan aplikasi e-Panen, dan digital block score card yang dapat menyajikan data tanaman sawit per blok secara komprehensif, yang dapat di akses dimana saja melalui gawai.