Selasa 04 Apr 2023 13:03 WIB

Dampak Pembatalan Piala Dunia U-20 Terhadap Politik Dalam dan Luar Negeri

Segala konsekuensi seharusnya telah dipertimbangkan oleh pemerintah.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Keputusan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 mengundang tanggapan pihak internasional.
Foto: EPA/STEFFEN SCHMIDT
Keputusan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 mengundang tanggapan pihak internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar hubungan internasional Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Radityo Dharmaputra berpendapat, batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 bakal berimplikasi pada dinamika politik dalam dan luar negeri. Dalam politik domestik, isu agama khususnya isu Israel-Palestina masih akan menjadi isu sentral yang dapat mempengaruhi pilihan dan dukungan masyarakat, terutama menjelang Pemilu 2024.

"Dalam konteks politik dalam negeri, masyarakat akan menilai orang-orang dan partai yang bersuara keras ini bisa jadi tidak akan mendapatkan dukungan dari masyarakat, entah dia tidak dipilih atau partainya hilang dukungan," ujar Radityo, Selasa (4/4/2023).

Ia melanjutkan, dalam konteks politik luar negeri, peristiwa ini menunjukkan inkonsistensi Indonesia dalam upaya diplomasi hubungan Israel dan Palestina. Menurutnya, berdasarkan peristiwa tersebut, terlihat ketidakkonsistenan Indonesia yang justru menghilangkan modal besar untuk mendamaikan Israel dan Palestina.

"Kita tidak mencoba menggunakan Piala Dunia ini untuk menjadi modal diplomasi, karena kita sudah mengambil posisi yang sejak awal keliru," katanya.