Selasa 04 Apr 2023 13:47 WIB

Disentil Cina, Anwar Ibrahim Bela Proyek Eksplorasi Petronas di Laut Cina Selatan

Malaysia terbuka untuk negosiasi dengan Cina terkait proyek Petronas tersebut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan, Cina telah menyatakan keprihatinan atas proyek eksplorasi energi yang dilakukan perusahaan gas dan minyak milik Negeri Jiran, Petronas, di Laut Cina Selatan. Kendati demikian, Anwar menegaskan bahwa proyek tersebut dilakukan di wilayah Malaysia.
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan, Cina telah menyatakan keprihatinan atas proyek eksplorasi energi yang dilakukan perusahaan gas dan minyak milik Negeri Jiran, Petronas, di Laut Cina Selatan. Kendati demikian, Anwar menegaskan bahwa proyek tersebut dilakukan di wilayah Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengungkapkan, Cina telah menyatakan keprihatinan atas proyek eksplorasi energi yang dilakukan perusahaan gas dan minyak milik Negeri Jiran, Petronas, di Laut Cina Selatan. Kendati demikian, Anwar menegaskan bahwa proyek tersebut dilakukan di wilayah Malaysia.

Anwar menjelaskan, keprihatinan Cina terkait proyek eksplorasi Petronas itu didasari oleh klaim teritorial mereka atas Laut Cina Selatan. “Saya tegaskan bahwa Malaysia melihat wilayah itu sebagai wilayah Malaysia. Sehingga Petronas akan melanjutkan kegiatan eksplorasinya di sana,” kata Anwar, Selasa (4/4/2023), tanpa merinci proyek atau lokasi eksplorasi Petronas.

Baca Juga

Namun Anwar mengungkapkan, Malaysia terbuka untuk negosiasi jika Cina merasa wilayah tempat Petronas melakukan eksplorasi adalah milik mereka. Dia mengatakan, ASEAN pun berpandangan bahwa sengketa klaim di Laut Cina Selatan harus diselesaikan lewat perundingan atau negosiasi.

Petronas dan Kedutaan Besar Cina di Kuala Lumpur belum merilis komentar atau keterangan terkait isu proyek eksplorasi di Laut Cina Selatan tersebut. Petronas mengoperasikan ladang minyak dan gas di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Malaysia sepanjang 200 mil. Dalam beberapa tahun terakhir, kapal-kapal Petronas telah beberapa kali berhadapan atau berpapasan dengan kapal-kapal Cina.

Pekan lalu, lembaga kajian yang berbasis di Amerika Serikat (AS), Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI), mengungkapkan, dalam sebulan terakhir, sebuah kapal penjaga pantai Cina beroperasi di dekat pengembangan gas Kasawari Petronas di lepas pantai negara bagian Sarawak Malaysia. Kapal penjaga pantai Cina itu mendekat hingga berjarak 1,5 mil dari proyek tersebut. Menurut AMTI, sebuah kapal angkatan laut Malaysia disiagakan di daerah tersebut.

Anwar Ibrahim baru saja melakukan kunjungan ke Cina pekan lalu. Dia pun sempat bertemu Presiden Cina Xi Jinping pada Jumat (31/3/2023). Salah satu isu yang dibahas Anwar dan Xi adalah tentang persengketaan klaim di Laut Cina Selatan.

Kepada Xi, Anwar menyampaikan, Malaysia siap bernegosiasi dengan Cina. “Cina juga mempertaruhkan klaim atas wilayah tersebut (Laut Cina Selatan). Saya katakan sebagai negara kecil yang membutuhkan sumber daya minyak dan gas, kita harus melanjutkan, tetapi jika syaratnya harus ada negosiasi, maka kita siap untuk bernegosiasi,” kata Anwar ketika bertemu Xi, dilaporkan kantor berita Malaysia, Bernama, Senin (3/4/2023).

Bernama tidak menjelaskan sengketa mana atau wilayah mana di Laut Cina Selatan yang dimaksud Anwar dalam pernyataannya. Sementara itu, dilaporkan laman China Global Television Network (CGTN), ketika bertemu Anwar, Xi mendorong kedua negara agar mempromosikan kerja sama serta pembangunan di berbagai bidang.

Tahun ini menandai peringatan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif Cina-Malaysia. Sementara tahun depan, kedua negara akan memperingati 50 tahun terbangunnya hubungan diplomatik.

Terkait isu Laut Cina Selatan, Perdana Menteri Cina Li Qiang mengatakan, negaranya siap bekerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara untuk mempercepat konsultasi kode tata perilaku atau Code of Conduct (CoC) di wilayah perairan tersebut. Hal itu disampaikan ketika dia menerima kunjungan Anwar Ibrahim, Sabtu (1/4/2023) pekan lalu.

“Asia adalah rumah kita bersama dan kerja sama yang saling menguntungkan adalah satu-satunya pilihan yang tepat,” kata Li, dilaporkan kantor berita Cina, Xinhua.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement