Selasa 04 Apr 2023 14:04 WIB

Wisman dari Malaysia Februari 2023 Paling Banyak Sambangi Indonesia

Posisi kedua wisman yang paling banyak masuk ke Indonesia berasal dari Australia.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Logo BPS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wisatwan mancanegara (wisman) yang paling banyak menyambangi Indonesia pada Februari 2023 yakni berasal dari Malaysia.
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Logo BPS. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wisatwan mancanegara (wisman) yang paling banyak menyambangi Indonesia pada Februari 2023 yakni berasal dari Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat wisatwan mancanegara (wisman) yang paling banyak menyambangi Indonesia pada Februari 2023 yakni berasal dari Malaysia. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, wisman kebangsaan Malaysia pada Februari 2023 yaitu sebanyak 127 ribu kunjungan.

"Jumlah itu (kunjungan wisman Malaysia) dengan share sebesar 18,1 persen atau naik 13,12 persen dibandingkan Januari 2023," kata Pudji dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan posisi kedua wisman yang paling banyak masuk ke Indonesia yakni berasal dari Australia. Pudji menuturkan wisman Australia pada Februari 2023 mencapai 84,8 ribu kunjungan dengan pangsa 12,1 persen atau turun 14,45 persen dibandingkan Januari 2023.

Lalu selanjutnya psosisi ketiga diduduki oleh wisman berkebangsaan Singapura yang mencapai 75,2 ribu kunjungan. "Ini dengan share 10,7 persen atau turun 21,70 persen dibandingkan Januari 2023," ucap Pudji.

BPS mencatat total kunjungan wisman di Indonesia pada Februari 2023 sebanyak 701,93 ribu. Pudji menuturkan, angka tersebut turun sebesar 4,62 persen jika dibandingkan Januari 2023.  

Meskipun begitu, Pudji mengungkapkan jika dibandingkan periode yang sama pada 2022, jumlah wisman pada periode tersebut meningkat. "Sedangkan secara tahunan jumlah kunjungan tumbuh sebesar 567,27 persen," kata Pudji.

Pudji menambahkan, penurunan jumlah wisman terjadi di pintu masuk Bandara I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali. Sementara itu penurunan juga terjadi di pintu masuk pelabuhan laut Provinsi Kepulauan Riau yang berbatasan dengan negara Singapura.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement