REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menyampaikan terdapat 418 unit rumah warga yang rusak ringan akibat insiden ledakan pada area gas compressor Kilang Dumai pada Sabtu (1/4/2023) malam. Selain itu, sebanyak empat masjid dan tiga sekolah turut mengalami kerusakan.
Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menyampaikan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan verifikasi data perbaikan rumah bersama pemerintah daerah, RT, RW, serta aparat penegakn hukum setempat. Taufik mengatakan, rata-rata kerusakan properti yang ditimbulkan termasuk kategori ringan berupa keretakan kaca dan plafon.
"Kami punya target prioritas perbaikan fasilitas umum dan fasilitas sosial selesai 7 April 2023 agar bisa digunakan selama Ramadhan dan perbaikan rumah warga ditargetkan sebelum Lebaran atau 17 April 2023," kata Taufik dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII, Selasa (4/4/2023).
Taufik belum memerinci estimasi kebutuhan dana untuk perbaikan tersebut. Namun, ia memastikan Pertamina akan melakukan ganti rugi kepada masyarakat terdampak.
Selain melakukan perbaikan rumah warga, Pertamina akan melakukan sosialisasi edukasi kepada masyarakat terkait langkah utama dalam menghadapi kondisi darurat. Terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah buffer zone.
Sebagai informasi, Refinery Unit II Dumai menjadi unit pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan total kapasitas 170 ribu barel per hari atau 16,5 persen dari total kapasitas Pertamina. Kilang tersebut memiliki luas 365,5 hektare dengan jumlah 1.177 orang.