Selasa 04 Apr 2023 15:15 WIB

Cina Berkomitmen Tangani Sengketa Laut Cina Selatan Lewat Dialog

Malaysia siap untuk menegosiasikan sengketa Laut Cina Selatan dengan Cina.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Peta klaim Laut Cina Selatan
Foto: Wikipedia
Peta klaim Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Mao Ning mengungkapkan, negaranya berkomitmen menangani perselisihan klaim di Laut Cina Selatan lewat konsultasi dan komunikasi. Dia menegaskan, Beijing pun ingin menjaga stabilitas di wilayah perairan strategis tersebut.

“Posisi Cina dalam isu-isu terkait Laut Cina Selatan jelas dan konsisten. Kami berkomitmen untuk menangani perselisihan dengan cara yang tepat melalui komunikasi serta konsultasi, dan ingin bekerja sama dengan semua pihak untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata Mao dalam pengarahan pers, Senin (3/4/2023), dikutip laman resmi Kemenlu Cina.

Baca Juga

Pernyataan Mao itu merupakan jawaban atas pertanyaan jurnalis AFP yang meminta respons Beijing terkait kesiapan Malaysia untuk menegosiasikan sengketa Laut Cina Selatan dengan Cina. Kesiapan itu disampaikan Perdana Menteri Malaysia saat berkunjung ke Negeri Tirai Bambu pekan lalu.

Mao pun sempat memaparkan tentang hasil kunjungan Anwar ke negaranya. Dia mengungkapkan, tahun ini menandai peringatan 10 tahun kemitraan strategis komprehensif Cina-Malaysia. Sementara tahun depan merupakan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara. “Presiden Xi (Jinping) dan Perdana Menteri Anwar mengumumkan selama kunjungan ini bahwa kedua belah pihak akan bersama-sama membangun komunitas Cina-Malaysia dengan masa depan bersama. Ini adalah langkah yang tepat pada waktu yang tepat,” ucapnya.

Dia mengatakan, Xi dan Anwar sepakat mencari sinergi lebih besar dalam strategi pembangunan, meningkatkan kerja sama Belt and Road Initiative, mendorong proyek-proyek prioritas seperti Coast Rail Link, mendorong titik pertumbuhan baru dalam ekonomi digital, pertumbuhan hijau, energi terbarukan, serta bidang kerja sama lainnya.

Anwar Ibrahim baru saja melakukan kunjungan ke Cina pekan lalu. Dia pun sempat bertemu Presiden Cina Xi Jinping pada Jumat (31/3/2023). Salah satu isu yang dibahas Anwar dan Xi adalah tentang persengketaan klaim di Laut Cina Selatan.

Kepada Xi, Anwar menyampaikan, Malaysia siap bernegosiasi dengan Cina terkait isu tersebut. “Cina juga mempertaruhkan klaim atas wilayah tersebut (Laut Cina Selatan). Saya katakan sebagai negara kecil yang membutuhkan sumber daya minyak dan gas, kita harus melanjutkan, tetapi jika syaratnya harus ada negosiasi, maka kita siap untuk bernegosiasi,” kata Anwar ketika bertemu Xi, dilaporkan kantor berita Malaysia, Bernama, Senin (3/4/2023).

Sehari sebelum bertemu Xi, Anwar sempat menghadiri acara Boao Forum for Asia. Pada kesempatan itu Anwar mendorong Cina menghidupkan kembali Belt and Road Initiative. Menurutnya, inisiatif yang mendorong kerja sama itu dibutuhkan setelah pandemi Covid-19 terkendali.

“Menerjemahkan cita-cita luhur ke dalam realitas praktis, solidaritas, dan kerja sama paling baik dicontohkan dalam realisasi Belt and Road Initiative. Dengan pandemi di belakang kita, kita harus mencoba mendapatkan kembali momentumnya,” kata Anwar dalam pidatonya, dilaporkan Bloomberg. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement