Selasa 04 Apr 2023 16:08 WIB

Ramadhan Berkah, Permata Keberagaman dan Inklusi

Keberagaman adalah bagian dari kondisi sosial yang tak dapat kita tolak.

Red: Fernan Rahadi
Logo Unisa Yogyakarta
Foto: Unisa Yogyakarta
Logo Unisa Yogyakarta

Oleh : Ratna Yunita Setiyani S, S.Psi., M.Psi., Psikolog*

REPUBLIKA.CO.ID, Bulan Ramadhan sangat dinantikan oleh umat Islam sedunia, karena banyak keutamaan yang ditawarkan oleh Allah diberikan pada bulan ini. Rasullullah SAW bersabda, "Puasa itu bukanlah sekedar menahan diri dari makan dan minum, akan tetapi sesungguhnya puasa itu adalah mencegah diri dari segala perbuatan sia-sia serta menjauhi perbuatan-perbuatan yang kotor dan keji." (Hadits Riwayat Bukhari).

Berpuasa sejatinya bukan hanya menahan diri dari lapar dan dahaga saja, namun juga menahan diri dari perbuatan munkar. Perjuangan berat bukan terletak dari bagaimana kita mampu menahan diri dari makan dan minum saja, namun bagaimana kita dapat mengendalikan diri kita dari nafsu kita. Di sinilah letak perjuangan berat kita untuk menggapai berkah Ramadhan.

Keberagaman adalah bagian dari kondisi sosial yang tak dapat kita tolak. Keberagaman mengajarkan kita pada nilai-nilai insani untuk dapat saling menerima kondisi dan mengendalikan diri kita dengan menahan diri kita melalui self control yang kita bangun dalam memperlakukan orang lain di sekitar kita. Keberagaman adalah bagian penting di mana hak asasi kita dibatasi oleh hak asasi orang lain, sehingga kita dimampukan oleh kondisi sosial untuk dapat mengendalikan diri kita dari nafsu, keinginan, ego, dan berbagai kepentingan diri.

Adalah seorang ahli, Ralph Ellison, seorang penulis novel 'Invisible Man' yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1952. Novel itu bukan hanya berisi petualangan fiksi-sains belaka. Novel itu berisi tentang kisah seorang pemuda Negro yang menceritakan peristiwa-peristiwa sekitar pengalaman-pengalamannya ketika dikucilkan.