Selasa 04 Apr 2023 17:03 WIB

Airlangga Buka Peluang PDIP Masuk Koalisi Besar

Ketum Golkar Airlanggar Hartarto membuka peluang PDIP masuk koalisi besar.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Jokowi menggelar silaturahim politik bersama Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Ketum Golkar Airlanggar Hartarto membuka peluang PDIP masuk koalisi besar.
Foto: Istimewa
Presiden Jokowi menggelar silaturahim politik bersama Ketua Umum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Ketum Golkar Airlanggar Hartarto membuka peluang PDIP masuk koalisi besar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membuka peluang bagi partai-partai lainnya, termasuk PDI Perjuangan untuk ikut bergabung dalam koalisi besar. Menurutnya, semakin banyak partai yang bergabung, maka akan semakin bagus.

“Semua juga boleh (gabung). Makin bagus,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/4).

Baca Juga

Airlangga mengatakan, dalam pertemuan antara PAN, PPP, Golkar, Gerindra, dan PKB pada Ahad (2/4) kemarin sudah dibahas terkait fondasi pembentukan koalisi besar. Meski demikian, ia juga menyebut, dalam pertemuan itu belum dibahas terkait pasangan calon yang akan diusung. Pembahasan terkait hal ini akan dilakukan di pertemuan selanjutnya.

“Koalisi besar kan kemarin kita sudah bertemu secara silaturahmi, fondasinya sudah kita bahas. Terkait dengan kepemimpinannya di chapter berikut, tapi kami juga membuka terhadap partai-partai yang ingin bergabung di dalam koalisi besar ini,” jelas Airlangga.

Menurut dia, komunikasi para pimpinan dari lima partai ini pun sudah cukup cair. Ia mengatakan akan terus melanjutkan komunikasi sehingga koalisi besar bisa terbentuk.

“Dan tentu antarpimpinan lima partai ini kami cukup cair dan kami akan terus berkomunikasi intens agar koalisi ini bisa terus menemukan bentuknya,” kata dia.

Dalam pertemuan pada Ahad itu juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat itu, Jokowi mengaku pertemuan tersebut membahas pembentukan koalisi besar menjelang pilpres 2024.

Ketum parpol yang ikut dalam pertemuan tertutup itu adalah Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketum PPP Mardiono.

Golkar, PAN, dan PPP diketahui sudah bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Sedangkan Gerinda dan PKB membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). 

Jokowi menilai, kelima partai yang tergabung dalam KIB dan KKIR itu cocok jika disatukan dalam sebuah koalisi besar. Kendati begitu, Jokowi menyerahkan urusan pembentukan koalisi besar tersebut kepada para ketum parpol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement