REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung mengingatkan pemudik untuk mengantisipasi adanya hambatan perjalanan di sejumlah jalur rawan tanah longsor. Menurut Kepala BPBD Provinsi Lampung Rudy Syawal Sugiarto, menjelang pelaksanaan mudik Lebaran 2023 ada sejumlah hal yang perlu diantisipasi.
"Hal ini guna menjaga keselamatan masyarakat, terutama dalam meminimalisir dampak atas adanya bencana alam," ujarnya, Selasa (4/4/2023).
Dia mengatakan, sejumlah potensi bencana alam yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan mudik Lebaran meliputi banjir, erupsi Gunung Anak Krakatau, dan tanah longsor. "Untuk pelaksanaan mudik 2023 ini yang memerlukan perhatian khusus adalah jalur utama yang digunakan untuk jalur mudik, namun di jalur itu ada titik rawan longsor. Jadi masyarakat yang melintas harus berhati-hati," katanya.
Dia memerinci sejumlah jalur rawan longsor yang perlu diwaspadai, yaitu jalur lintas Liwa, Lampung Barat-Krui, Pesisir Barat yang menjadi penghubung menuju Provinsi Bengkulu. "Dan selanjutnya ada di jalur Liwa-Ranau yang menjadi penghubung ke Provinsi Sumatra Selatan dan jalan lintas Sumber Jaya-Liwa ini juga rawan longsor," ujarnya.
Dia melanjutkan perlu pula meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya longsor di Jalan Lintas Barat Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus. "Potensi longsor atau pergerakan tanah ini titik rawannya ada di 12 kabupaten serta kota, kecuali Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji," katanya.
Dia mengharapkan langkah antisipatif dengan melakukan pemetaan jalur rawan longsor menjadi salah satu upaya menjaga kenyamanan pengguna jalan saat periode mudik Lebaran 2023. "Selain longsor ada juga potensi banjir yang dapat terjadi, di mana ada dua kabupaten yang memiliki potensi banjir dengan kategori rendah-sedang berdasarkan data pada April ini," ujarnya.
Rudy mengatakan, daerah yang memiliki potensi banjir yaitu Kabupaten Lampung Barat di Kecamatan Pagardewa, Sumberjaya serta di Kabupaten Waykanan di Kecamatan Negeriagung, Pakuanratu. "Melalui informasi potensi bencana tersebut selain dapat menjadi perhatian bersama ini juga bisa meningkatkan kewaspadaan sejak dini," katanya.