REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua pembalap Aprilia Racing, Maverick Vinales dan Aleix Espargaro, mengatakan Grand Prix (GP) Argentina, akhir pekan lalu, merupakan salah satu balapan yang paling menantang bagi keduanya, terlebih dengan hujan ringan serta kondisi trek basah.
"Saya telah memberikan yang terbaik yang saya bisa berikan. Masalahnya adalah traksi. Pengereman dan menuju tikungan, saya merasa tangguh dan stabil di lintasan, namun saat keluar dari tikungan, saya tidak dapat melakukan apapun," ujar Vinales dalam keterangan resmi yang diterima pada Selasa (4/4/2023).
Lebih lanjut, peraih podium MotoGP Portugal itu mengatakan, dirinya akan berfokus pada putaran selanjutnya di Amerika Serikat.
"Pada titik tertentu, saya akhirnya mempertimbangkan situasi tersebut dan hanya fokus untuk sampai di garis finis dan mengalihkan fokus ke balapan di Austin," jelas Vinales.
Pada GP Argentina, baik Vinales maupun Espargaro, yang mengawali balap dari baris kedua dan ketiga, secara bertahap harus kehilangan posisi dan kehilangan kontak dengan pembalap di baris depan, menyelesaikan balap hampir tanpa mendapatkan poin.
"Balapan yang buruk, mungkin yang tersulit dan terpanjang sejak saya bergabung dengan Aprilia," kata Espargaro.
Espargaro melanjutkan, bagi tim, tugas saat ini adalah menganalisis data dan mengidentifikasi penyebabnya, tapi dengan jelas, pilihan teknikal yang dibuat pada motor balap mereka untuk balapan basah menghambat kedua pembalap dalam memperlihatkan potensi.
"Di lap awal, saya mampu mempertahankan kecepatan dengan grup pembalap di depan. Namun, pada titik tertentu, motor RS-GP mulai banyak tergelincir dan saya tak bisa menambah kecepatan bahkan saat lintasan lurus. Ini perasaan yang tak wajar. Melihat kesulitan Maverick dan Raul, kami perlu bekerja dengan teknisi, mencari tahu apa yang salah dan memastikan hal ini tak terjadi lagi," jelas Espargaro.