Selasa 04 Apr 2023 20:53 WIB

Ekspor Jerman pada Februari Naik Signifikan

Jerman membukukan kenaikan ekspor terbesar dalam 10 bulan terakhir.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor-impor (ilustrasi). Data pemerintah Jerman menunjukkan ekspor negara itu dari Amerika Serikat (AS) dan Cina pada bulan Februari naik signifikan dibandingkan perkiraan. Membukukan kenaikan terbesar dalam 10 bulan terakhir.
Ekspor-impor (ilustrasi). Data pemerintah Jerman menunjukkan ekspor negara itu dari Amerika Serikat (AS) dan Cina pada bulan Februari naik signifikan dibandingkan perkiraan. Membukukan kenaikan terbesar dalam 10 bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Data pemerintah Jerman menunjukkan ekspor negara itu dari Amerika Serikat (AS) dan Cina pada bulan Februari naik signifikan dibandingkan perkiraan. Membukukan kenaikan terbesar dalam 10 bulan terakhir.

Kantor Statistik Federal Jerman mengatakan ekspor naik 4,0 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dalam jajak pendapat yang digelar kantor berita Reuters, para ekonom memprediksi kenaikan ekspor Jerman hanya 1,6 persen. Ekspor bulan Januari naik 2,5 persen dari bulan sebelumnya.

Baca Juga

"Sektor ekspor kembali ke jalur pertumbuhan, dan menurunkan tajam pada bulan Desember telah diatasi," kata kepala ekonom Hauck Aufhaeuser Lampe, Alexander Krueger, Selasa (4/4/2023).

Ekspor Jerman pada bulan Desember turun hingga 6,1 persen dibanding bulan sebelumnya. Pada bulan Februari ekspor negara-negara Uni Eropa naik 2,0 persen dari bulan sebelumnya, sementara ekspor ke AS dan Cina naik 9,4 persen dan 10,2 persen dibanding bulan Januari.

"Bisnis ekspor mendapat manfaat dari rantai pasokan yang berfungsi lebih baik dan dibukanya perekonomian Cina," kata kepala ekonom VP Bank Thomas Gitzel.

Kantor statistik Jerman melaporkan impor bulan Februari juga tumbuh 4,6 persen dibanding bulan Januari. Lebih tinggi dari ekspektasi pengamat yang memperkirakan kenaikan sekitar 1,0 persen. Kenaikan ini mengakhiri kontraksi selama lima bulan berturut-turut.

Neraca perdagangan luar negeri Jerman pada bulan Februari menunjukkan surplus 16,0 miliar euro atau 17,42 miliar dolar AS tidak berubah dari bulan sebelumnya. Tapi naik dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar 10,7 miliar euro.

Masalah rantai pasokan, krisis energi dan resiko gejolak geopolitik diperkirakan akan berdampak pada ekspor perusahaan tahun ini. Kamar Dagang dan Industri Jerman, DIHK memprediksi ekspor real pada tahun 2023 akan tumbuh 2,5 persen. Satu persen di bawah rata-rata pertumbuhan di dekade sebelumnya.

Sentimen pada eksportir Jerman mulai cerah pada bulan Maret, ekspektasi ekspor lembaga survei ifo Center for Public Finance and Political Economy pada bulan Februari naik dari 3,5 poin menjadi 4.0 poin. Kepala survei Ifo Klaus Wohlrabe mengatakan meski naik tapi permintaan ekspor masih kekurangan momentum.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement