REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- KBRI Moskow bersama ASEAN Centre - Moscow State Institute of International Relations atau MGIMO menggelar “Day of Indonesia” atau malam budaya Indonesia. Kegiatan pada Jumat (31/3/2023) itu digelar dalam rangka memperingati 73 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia.
Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Jose Tavares mengatakan pentingnya budaya dalam mempererat hubungan antar manusia dan bangsa.
“Kelompok seni binaan KBRI Moskow, yakni Kirana Nusantara Dance dan Gamelan Dadali yang mayoritas anggotanya adalah warga negara Rusia, merupakan bukti keberhasilan seni budaya dalam mendekatkan hubungan antar bangsa,” kata Tavares dalam siaran pers yang Republika terima, Selasa (4/4/2023).
“Dalam kesempatan ini saya mengundang mahasiswa sekalian untuk bergabung dengan kedua grup kesenian tersebut dan mendalami seni tari dan gamelan Indonesia,” tambahnya.
Sekitar 70 penonton disuguhi pertunjukan tari Giring-giring dari Kalimantan Tengah, Jatilan dari Jawa Tengah, dan Topeng Ireng dari Magelang yang lincah diperagakan penari warga Indonesia dan Rusia anggota Kirana Nusantara Dance.
Selain itu 10 penggamel warga Rusia anggota sanggar Gamelan Dadali pimpinan Tri Koyo, harmonis melagukan tembang Ladrang Sigra Mangsah, Emplek- Emplek Ketepu, Ketawang Subokastowo, Lagu Pepeling, dan Waru Doyong. Sedangkan mahasiswa Indonesia, John Silver Soplanit, merdu membawakan lagu “Indonesia Pusaka” dan “Rasa Sayange.”
“Saya sangat senang dan berterima kasih tim seni budaya KBRI Moskow telah menghibur kami semua malam ini dengan penampilan seni budaya yang sangat indah,” kata Direktur ASEAN Center Ekaterina Koldunova.
“Kampus MGIMO University selalu terbuka untuk menampilkan berbagai pertunjukan seni budaya Indonesia. Mungkin di lain waktu bisa juga digelar Festival Film Indonesia di sini,” tambahnya.
Selain seni budaya, juga dipamerkan puluhan foto dokumenter perjalanan 73 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia di atrium MGIMO. Acara malam budaya Indonesia ini menjadi penutup kegiatan “Day of Indonesia in MGIMO”.
KBRI Moskow juga menggelar diskusi “Russia – Indonesia: the Way Forward to the Better Future” secara hibrid dengan pembicara Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto, Dubes RI Moskow, Dubes Rusia di Jakarta, Wakil Rektor MGIMO, pejabat ASEAN Center, pejabat KBRI Moskow, dan para Indonesianis warga Rusia.
Selain itu juga menggelar presentasi buku “Conseptual Foundations of Indonesian Foreign Policy” dari Dr. Nikita Kuklin. Kegiatan disaksikan civitas akademika MGIMO dan juga mahasiswa dari berbagai kampus lain.
MGIMO University yang berada di bawah naungan Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia, menempati peringkat 362 versi QS World University Rankings tahun 2022. Institut ini menawarkan 112 program gelar dalam 17 bidang studi hubungan internasional, studi wilayah asing, ilmu politik, hukum, ekonomi, jurnalisme, periklanan dan hubungan masyarakat, manajemen, administrasi negara bagian dan kota, informatika bisnis, perdagangan, pariwisata, pedagogi, psikologi, sosiologi, linguistik, ekologi dan pengelolaan sumber daya alam.