Selasa 04 Apr 2023 21:04 WIB

Bank Mandiri Resmi Stock Split, Ini Kinerjanya di Hari Pertama

BMRI sudah memakai harga baru.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Bank Mandiri (ilustrasi). Bank Mandiri resmi melakukan pemecahan saham yang beredar atau stock split dengan rasio 1:2.
Foto: istimewa
Bank Mandiri (ilustrasi). Bank Mandiri resmi melakukan pemecahan saham yang beredar atau stock split dengan rasio 1:2.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri resmi melakukan pemecahan saham yang beredar atau stock split dengan rasio 1:2. Lewat aksi korporasi ini, saham bank berkode emiten BMRI per perdagangan sesi I Selasa (4/4/2023) pun sudah memakai harga baru. 

Merujuk pada pembukaan perdagangan bursa, harga baru BMRI berada di posisi Rp 5.250 per lembar saham. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Senin (3/4/2023) saham BMRI ditutup di posisi Rp 10.525 per lembar, naik sebesar 1,94 persen.

Baca Juga

Pada penutupan perdagangan, saham BMRI ditutup di level 5.200, turun 0,95 persen. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan, langkah stock split ini diambil perseroan guna meningkatkan likuiditas saham BMRI dan memperluas aksesibilitas investor untuk berinvestasi pada perusahaan.

Melansir keterbukaan informasi, sebelum melakukan pemecahan, nilai nominal saham BMRI yakni sebesar Rp 250 per saham dengan jumlah saham 46,66 miliar lembar. Setelah pemecahan saham nilai nominal saham bank berlogo pita emas ini adalah Rp 125 per saham dengan jumlah saham sebesar 93,33 miliar lembar. 

Sedangkan, jumlah saham BMRI dalam modal dasar juga akan bertambah dari semula 64 miliar lembar menjadi 128 miliar lembar pasca-stock split.

“Untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan satu saham dan sisanya diperhitungkan menambah jumlah saham Seri B milik Negara Republik Indonesia dan tetap menjadi pemegang saham pengendali perseroan,” terang Rudi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/4/2023).

Rudi menambahkan, keputusan stock split ini merupakan strategi perusahaan dalam menjaga stabilitas harga saham BMRI dan memberikan kesempatan lebih luas bagi investor untuk berpartisipasi di pasar modal. Rudi menilai, ke depan Bank Mandiri akan tetap fokus pada pertumbuhan bisnis dan peningkatan kinerja keuangan di tengah tantangan ekonomi. 

“Kami berharap dengan stock split ini, investor akan lebih mudah untuk berinvestasi pada saham BMRI dan turut mendorong pertumbuhan bisnis Bank Mandiri secara berkelanjutan,” tuturnya. 

Pemecahan saham Bank Mandiri ini bukan menjadi yang pertama. Sebelumnya, Bank Mandiri pernah menggelar aksi serupa pada 13 September 2017 dengan rasio sebesar 1:2. Saat itu, saham BMRI yang diperdagangkan menjadi Rp 6.700 per lembar dari harga sebelum stock split di kuartal III 2017 sebesar Rp 13.400 per lembar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement