Sabtu 22 Apr 2023 18:20 WIB

BI Dorong Perluasan Program Tanam Cabai di Sulawesi Tenggara

Program tanam cabai dalam rangka menurunkan inflasi pangan bergejolak.

Red: Fuji Pratiwi
Petugas merawat tanaman cabai (ilustrasi). Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara mendorong perluasan Program Tanam Cabai Kendalikan Inflasi (Tabe Di) sebagai upaya pengendalian laju inflasi di provinsi tersebut.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas merawat tanaman cabai (ilustrasi). Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara mendorong perluasan Program Tanam Cabai Kendalikan Inflasi (Tabe Di) sebagai upaya pengendalian laju inflasi di provinsi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara mendorong perluasan Program Tanam Cabai Kendalikan Inflasi (Tabe Di) sebagai upaya pengendalian laju inflasi di provinsi tersebut.

Kepala BI Sultra Doni Septadijaya mengatakan, KPw BI Sultra terus mendorong penurunan inflasi pangan bergejolak melalui berbagai kegiatan. Salah satunya mendorong gerakan tanam cabai pada 2023.

Baca Juga

"Perluasan Program Tabe Di atau tanam cabai kendalikan inflasi terus kami lakukan di di kabupaten/kota se-Sultra, seperti Kota Kendari, Kabupaten Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe Selatan Bombana, Kota Baubau, dan Buton Selatan," kata Doni.

Dia menerangkan, implementasi gerakan Program Tabe Di yang berkelanjutan mengusung konsep pembangunan partisipatif yang memiliki fokus utama mengikutsertakan kelompok wanita tani, hebitren, gapoktan, pegawai milenial dan mahasiswa. "Ini terus kita tingkatkan karena Program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Sultra dengan Program Tabe Di berkontribusi terhadap pengendalian inflasi kelompok komoditas pangan bergejolak di Sultra tahun 2022 lalu," ujar Doni.

Pada 2023, lanjut Doni, BI Sultra melakukan perluasan gerakan Tabe Di bekerja sama dengan Poktan Griya Asri Cendana Kelurahan Kambu pada lahan seluas dua hektare yang siap tanam. Lahan tersebut akan digunakan untuk penanaman bibit bawang dan cabai sementara Pemda memberikan dukungan berupa penyiapan bibit dan lahan.

Doni mengaku bahwa pihaknya juga menginisiasi gerakan tanam bawang merah bersinergi dengan Pemerintah Darah di Sultra untuk mengembangkan komoditas strategis yaitu meliputi pemberian bibit komoditas cabai, bantuan alat produksi pertanian (Alsintan) serta sarana produksi pertanian (Saprotan).

Dia menyebut bahwa pihaknya telah memiliki mitra dalam pengembangan komoditas strategis tersebut antara lain KWT Al-Mukhlis Kota Kendari, Poktan Alaa Mburema Konut. Lalu LM3 Pesantren Islam Al-Irsyad Konsel, Gapoktan Molagina Kota Baubau, Gapoktan Sumber Rezeki Buton Selatan dan Kelompok Tani Berkah di Bombana.

"Berdasarkan bantuan yang diberikan dapat dihasilkan peningkatan produksi bawang merah mencapai 16 ton dan cabai merah mencapai 50 ton dari penanaman 75 ribu bibit cabai merah," ungkap Doni.

Dia menambahkan inflasi gabungan Sultra pada 2022 terdiri dari inflasi di Kota Kendari dan Baubau tercatat sebesar 7,39 persen, kelompok komoditas yang diatur pemerintah mencatat inflasi sebesar 21,38 persen (yoy) dan andil 4,37 persen (yoy), disusul kelompok inflasi inti mencatat inflasi sebesar 3,53 persen (yoy) dengan andil 2,05 persen (yoy).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement