REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) telah mencabut status Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023. Keputusan tersebut diambil setelah beberapa hari FIFA mencoret Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan digelar pada Mei 2023 mendatang.

Namun ada perbedaan sikap yang diberikan FIFA kepada Peru dan Indonesia. FIFA terkesan lebih sopan kepada Peru daripada kepada Indonesia. Itu terlihat di pragraf terakhir pernyataan FIFA atas keputusan mencabut Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.

"FIFA ingin mengucapkan terima kasih kepada FPF atas upaya mereka dan tetap terbuka untuk menyelenggarakan kompetisi di Peru di masa mendatang," demikian isi pernyataan FIFA, dikutip dari laman resmi FIFA, Selasa (4/4/2023).

Pernyataan FIFA itu berbeda ketika mengeluarkan surat resmi mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Tak ada ucapan terima kasih atas segala usaha yang dilakukan oleh Indonesia.

FIFA hanya menyampaikan bahwa keputusan mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena situasi di Indonesia saat ini yang tidak memungkinkan. Kalimat ini diduga terkait sejumlah aksi penolakan timnas Israel U-20 bertanding di Indonesia.

FIFA juga mengisyaratkan ada potensi sanksi yang dapat dijatuhkan kepada Indonesia. Kendati demikian, FIFA menegaskan akan tetap ikut bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dalam upaya transformasi sepak bola pasca-tragedi Kanjuruhan.

Adapun batalnya Peru menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 karena negara tersebut tak mampu memenuhi infrastruktur tepat waktu. Namun dalam pernyataannya tak ada potensi sanksi yang akan dijatuhkan kepada Peru karena gagal memenuhi komitmen.

FIFA akan menunjuk tuan rumah pengganti untuk Piala Dunia U-17. Sementara Piala Dunia U-20 akan digelar di Argentina.

Jadwal dua turnamen tersebut tak akan berubah, yakni untuk Piala Dunia U-17 pada 10 November hingga 2 Desember 2023 dan Piala Dunia U-20 pada 20 Mei sampai 11 Juni 2023.

Ikuti Whatsapp Channel Republika