In Picture: Hapus Tato Demi Hilangkan Stigma Masa Lalu
Sebanyak 126 orang warga Jaktim mengikuti kegiatan Hapus Tato Ramadhan.
Rep: Thoudy Badai/ Red: Edwin Dwi Putranto
Yugo (34) ditemani istrinya saat menghapus tatonya dalam acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (4/4/2023). Keputusan Yugo menghapus tato lantaran ia ingin memperbaiki dirinya dari masa lalunya. Yugo sudah mengikuti hapus tato gratis selama 2 kali, untuk berusaha menghilangkan bekas tato di lehernya. Selain itu, Ia juga tidak ingin dipandang sebelah mata oleh lingkungannya serta ingin menjadi contoh yang baik bagi anak dan keluarganya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Yugo (34) berpose usai menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). Keputusan Yugo menghapus tato lantaran ia ingin memperbaiki dirinya dari masa lalunya. Yugo sudah mengikuti hapus tato gratis selama 2 kali, untuk berusaha menghilangkan bekas tato di lehernya. Selain itu, Ia juga tidak ingin dipandang sebelah mata oleh lingkungannya serta ingin menjadi contoh yang baik bagi anak dan keluarganya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Yuliasri (40) berpose usai menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). Yuliasri memulai ditato sejak tahun 2000 karena terpengaruh temannya saat itu, kini alasan ia menghapus tatonya lantaran menyesali perbuatannya dulu. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Yuliasri (40) berpose usai menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). Yuliasri memulai ditato sejak tahun 2000 karena terpengaruh temannya saat itu, kini alasan ia menghapus tatonya lantaran menyesali perbuatannya dulu. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Endin (34) menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). Selain motif anak dan keluarga, keputusan Endin ingin menghapus tatonya sudah sejak 2018 lalu saat ia memutuskan berhijrah. Namun untuk datang ke klinik hapus tato ia tidak memiliki biaya yang cukup. Dengan adanya kegiatan hapus tato gratis ia mulai menempuh jalan yang lebih baik. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Endin (34) berpose bersama keluarganya usai menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). Selain motif anak dan keluarga, keputusan Endin ingin menghapus tatonya sudah sejak 2018 lalu saat ia memutuskan berhijrah. Namun untuk datang ke klinik hapus tato ia tidak memiliki biaya yang cukup. Dengan adanya kegiatan hapus tato gratis ia mulai menempuh jalan yang lebih baik. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Berbeda dengan Yogo, Alliyah (20) memulai merajah hampir seluruh tubuhnya sejak di bangku SMA. Alliyah berprofesi sebagai model paruh waktu, menurutnya, ia sudah mulai tidak nyaman dengan keberadaan tato ditubuhnya. Selain itu ia juga sudah memutuskan ingin berhijrah. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Alliyah (20) berpose usai menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Melati (24) saat menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). Keputusan Melati menghapus tato lantaran ia ingin memperbaiki dirinya dari masa lalunya. Melati sudah memiliki tato saat ia berusia 15 tahun, dan sudah menjalani hapus tato sebanyak 8 kali. Menurutnya, meski tato sulit dihapus, setidaknya dengan mencoba menghapusnya menjadi salah satu ikhtiar dalam mencapai ridhaNya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Melati (24) berpose usai menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). Keputusan Melati menghapus tato lantaran ia ingin memperbaiki dirinya dari masa lalunya. Melati sudah memiliki tato saat ia berusia 15 tahun, dan sudah menjalani hapus tato sebanyak 8 kali. Menurutnya, meski tato sulit dihapus, setidaknya dengan mencoba menghapusnya menjadi salah satu ikhtiar dalam mencapai ridhaNya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Dede Ateng (29) menunjukan tangannya usai menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). Mengikuti kegiatan hapus tato gratis bagi Dede merupakan kesempatan yang baik, karena ia tidak memiliki biaya yang cukup untuk datang ke klinik hapus tato. Keputusannya untuk menghapus tato saat ia mulai berhijrah tahun lalu. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Dede Ateng (29) berpose usai menghapus tatonya saat acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta, Selasa (4/4/2023). Mengikuti kegiatan hapus tato gratis bagi Dede merupakan kesempatan yang baik, karena ia tidak memiliki biaya yang cukup untuk datang ke klinik hapus tato. Keputusannya untuk menghapus tato saat ia mulai berhijrah tahun lalu. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siang itu Yugo (34) ditemani istrinya mendatangi Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (4/4/2023). Ia berniat untuk mengikuti acara Hapus Tato Ramadhan yang diselenggarakan Baznas DKI Jakarta.
Keputusan Yugo menghapus tato lantaran ia ingin memperbaiki diri dari masa lalunya. "Saya sudah mengikuti hapus tato gratis dua kali, mau hilangkan bekas tato di leher," kata Yugo kepada Republika.
Menurut Yugo, keputusan menghapus tato juga karena dirinya tidak ingin dipandang sebelah mata oleh lingkungan, serta ingin menjadi contoh yang baik bagi anak dan keluarganya.
Senada dengan Yugo, Yuliasri (40) juga berniat untuk menghapus tato yang sudah dimilikinya sejak tahun 2000. "Dulu ditato karena terpengaruh teman," jelasnya. Kini ia ingin menghapus tatonya lantaran menyesali perbuatannya dulu.
Sebanyak 126 orang warga Jakarta Timur mengikuti kegiatan Hapus Tato ini. Menurut Wakil Ketua III Baznas DKI Jakarta, Rini Suprihartanti, program hapus tato ditujukan kepada warga yang tidak mampu dan mau berhijrah menghapus tatonya.
“Dalam minggu ini Baznas DKI Jakarta melakukan kegiatan hapus tato di 5 wilayah. Tahun lalu kegiatan serupa diikuti 600 orang,” ungkapnya.
sumber : Republika
Advertisement