REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi darurat ketika mengajak anak mudik menggunakan pesawat terbang bisa saja terjadi. Untuk itu orang tua diminta untuk lebih menyadari kemungkinan tersebut.
"Jangan menyangka, 'oh, kalau naik pesawat aman, deh'. Belum tentu. Jadi modalitas mudik ini yang mungkin banyak akan dipakai oleh masyarakat awam juga bisa menyebabkan hal emergensi," kata Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Emergensi dan Raway Intensif Anak (ERIA) Dr dr Ririe Fachrina Malisie, SpA(K) dalam diskusi media secara daring, Selasa (4/4/2023).
Apabila bayi dan anak dalam kondisi tidak prima, termasuk mengalami batuk dan pilek yang agak berat hingga kesulitan bernapas, Ririe mengingatkan agar orang tua harus waspada. Dia mengatakan, pengaruh ketinggian terhadap kondisi oksigen dalam tubuh akan menimbulkan atau berdampak emergensi salah satunya yaitu hipoksia atau kekurangan oksigen.
"Apabila anaknya sejatinya sudah mulai kurang sehat, batuk pileknya sudah rada-rada berat, hidung mampet, sementara dia sudah kesulitan untuk menghirup oksigen, misalnya, kemudian dibawa dengan perjalanan jauh mungkin empat sampai enam jam apalagi berbelas jam, itu kita harus waspada terhadap terjadinya hipoksia," kata dia.