REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) menyampaikan telah menempuh sejumlah upaya untuk meningkatkan keandalan kilang sesuai standar internasional sejak insiden kebakaran Kilang Balongan tahun 2021 lalu. Pada Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa (04/04/2023), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, menyampaikan, perbaikan secara berkelanjutan penting dilakukan untuk menjaga produksi kilang.
Pascainsiden Balongan pada tahun 2021, Pertamina telah melakukan audit oleh auditor internasional, yaitu yang menggunakan International Sustainability Rating System (ISRS) Level sembilan yang diterapkan secara global.
Nicke menjelaskan, mengacu pada rekomendasi dari hasil audit tersebut Pertamina telah melakukan beberapa kegiatan prioritas untuk mencegah terjadinya potensi risiko terbesar di kilang.
“Kita akan terus belajar dari case yang ada, juga dari refinery internasional lainnya. Perbaikan terus dilakukan mengingat usia kilang Pertamina. Operational Availability menjadi salah satu kinerja utama kilang karena Pertamina ingin mengurangi impor,” kata Nicke.