JAKARTA -- Organisasi di Arab Saudi yang ingin akun Twitter mereka diverifikasi dengan tanda centang biru akan dikenakan biaya sekitar Rp 971 ribu lebih banyak daripada di Amerika Serikat (AS).
Dilansir di Al Arabiya, Senin (3/4/2023), untuk memiliki akun Twitter organisasi yang diverifikasi di Kerajaan Arab Saudi, biayanya sekitar Rp 15,9 juta. Sedangkan biaya di AS adalah Rp 14,9 juta, menurut Twitter.
Organisasi di Uni Emirat Arab (UEA), di sisi lain, dikenakan biaya yang hampir sama dengan yang ada di AS. Verifikasi untuk organisasi UEA akan menelan biaya 3.700 dirham atau Rp 15 jutaan. Biaya serupa untuk organisasi di Kuwait, Mesir, dan Maroko.
CEO Twitter Elon Musk telah menetapkan tenggat waktu pada 1 April bagi pengguna terverifikasi untuk membeli langganan Twitter premium atau kehilangan verifikasi mereka.
Biaya berkisar dari Rp 119 ribu per bulan untuk pengguna individu hingga harga awal Rp 14,9 juta per bulan untuk memverifikasi organisasi, ditambah Rp 745 ribu per bulan untuk setiap akun afiliasi atau karyawan.
Twitter tidak akan lagi memverifikasi akun individu. Ini untuk memastikan mereka adalah seperti yang mereka katakan.
Inilah yang sebelumnya terjadi dengan centang biru sebelumnya yang diberikan ke tokoh publik dan lainnya sebelum Musk mengambil alih perusahaan.
Baca juga:
Ngeyel, Soeharto Ogah Pakai Rompi Antipeluru Saat Kunjungi Bosnia pada 1995
Lebaran Sebentar Lagi, Bagaimana Hukum Jual Beli Uang Baru?
Elon Musk Salip Obama Sebagai Orang dengan Pengikut Terbanyak di Twitter
Kesederhanaan Bung Hatta: Ironi Sepatu Bally tak Terbeli dan Tas Branded Istri Pejabat
WhatsApp Kembangkan Fitur Pesan Video untuk Pengguna iPhone