Rabu 05 Apr 2023 11:28 WIB

AS Memberikan Bantuan Militer Senilai 2,6 Miliar Dolar Untuk Ukraina

Bantuan ini diberikan saat Ukraina bersiap untuk serangan musim semi melawan Rusia.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Prajurit Ukraina menembak ke arah posisi Rusia di garis depan dekat Kherson, Ukraina selatan, Rabu, 23 November 2022. Penarikan Rusia dari satu-satunya ibu kota provinsi yang diperolehnya dalam sembilan bulan perang adalah salah satu kekalahan Moskow yang paling signifikan di medan perang. Sekarang pasukannya memegang garis depan baru, militer Ukraina mengatakan melalui seorang juru bicara, tentara sedang merencanakan langkah selanjutnya.
Foto: AP Photo/Bernat Armangue
Prajurit Ukraina menembak ke arah posisi Rusia di garis depan dekat Kherson, Ukraina selatan, Rabu, 23 November 2022. Penarikan Rusia dari satu-satunya ibu kota provinsi yang diperolehnya dalam sembilan bulan perang adalah salah satu kekalahan Moskow yang paling signifikan di medan perang. Sekarang pasukannya memegang garis depan baru, militer Ukraina mengatakan melalui seorang juru bicara, tentara sedang merencanakan langkah selanjutnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) akan mengirim bantuan sekitar 500 juta dolar AS kepada Ukraina dalam bentuk amunisi dan peralatan. Washington juga membelanjakan lebih dari 2 miliar dolar AS untuk membeli serangkaian amunisi, radar, dan senjata baru guna membantu Kiev melawan Rusia.

Bantuan ini diberikan saat pasukan Ukraina bersiap untuk serangan musim semi melawan pasukan Rusia. Bantuan tersebut akan diambil dari persediaan militer agar dapat berada di zona perang dengan cepat.

Baca Juga

"Bantuan itu mencakup amunisi untuk HIMARS yang disediakan AS, pencegat pertahanan udara, dan peluru artileri yang digunakan Ukraina untuk mempertahankan diri," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.

Paket bantuan tersebut mencakup setidaknya dua sistem senjata baru yang dirancang untuk melawan drone, khususnya drone Shahed buatan Iran, yang telah disediakan Teheran ke Rusia. Drone ini banyak digunakan dalam serangan di kota-kota Ukraina.

AS untuk pertama kalinya, akan mengirimkan sembilan truk senjata 30mm dan jumlah amunisi yang dirahasiakan untuk Ukraina. Pengiriman juga termasuk 10 sistem roket berpemandu laser bergerak, yang juga dikembangkan untuk melawan drone.

Beragam amunisi yang dikirim dari stok Pentagon termasuk peluru artileri 155 mm untuk howitzer, saat Ukraina membakar peluru untuk melawan invasi darat Rusia.  Bantuan juga mencakup sistem anti-lapis baja, senjata kecil, kendaraan pengangkut alat berat, 61 tanker bahan bakar dan dukungan pemeliharaan.

Seorang pejabat pertahanan senior AS mengatakan, fokus pemerintah adalah membantu Ukraina mengubah dinamika di lapangan.  Pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu mengatakan, garis pertempuran relatif statis dan tidak ada pihak yang merebut banyak wilayah.  Dia mengatakan, AS ingin membantu Ukraina maju dan mempertahankan posisinya dalam serangan balasan.

“Kami sangat menghargai semua yang telah dilakukan Amerika Serikat secara khusus pada bulan lalu untuk membantu tentara kami mempersiapkan diri menghadapi serangan balasan,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, yang berbicara di markas NATO di Brussel sebelum pertemuan dengan Blinken.  

“Pemerintahan Biden telah menjunjung tinggi komitmennya untuk memberi Ukraina banyak hal yang kami butuhkan dan memberi contoh bagi sekutu lainnya," kata Kuleba.

Bantuan jangka panjang senilai 2,1 miliar dolar AS  diberikan di bawah Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina. Bantuan itu digunakan untuk membeli Sistem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional atau NASAMS, serta radar, terminal satelit tambahan, dan truk tangki bahan bakar roket anti-lapis baja, serta sistem penghubung. Bantuan itu juga akan mendanai pelatihan tambahan untuk pasukan Ukraina.

Pejabat pertahanan mengatakan, senjata yang sudah dibeli menggunakan dana bantuan keamanan dalam paket sebelumnya mulai menuju ke medan perang.  Dalam beberapa kasus, Pentagon telah mengirimkan persediaannya sendiri, yang juga diperlukan untuk pelatihan pasukan Amerika, dan persediaannya terbatas.  Pengiriman peluru 155 mm yang diterima Ukraina termasuk amunisi yang dibeli beberapa bulan lalu melalui program USAID.

AS menggelontorkan bantuan terbaru karena Rusia terus membombardir Ukraina dengan rudal jarak jauh dan pertempuran sengit memperebutkan Kota Bakhmut terus berlanjut. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara eksklusif bahwa, Rusia dapat mulai membangun dukungan internasional untuk kesepakatan yang dapat mengharuskan Ukraina membuat kompromi yang tidak dapat diterima. Zelenskyy mengatakan, jika pasukan Moskow merebut Bakhmut, Presiden Rusia Vladimir Putin akan menjual kemenangan ini ke Barat, ke masyarakatnya, Cina, dan Iran.

Paket bantuan AS terbaru melibatkan berbagai macam amunisi dari stok Pentagon, yang terdiri 23 juta butir amunisi senjata kecil dan 200.000 granat, mortir, roket, dan serangkaian amunisi berpemandu presisi. Ini membuat jumlah total bantuan keamanan AS ke Ukraina menjadi lebih dari 35,1 miliar dolar AS sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022. Para pemimpin pertahanan yang bersaksi di Capitol Hill pekan lalu mengatakan, AS siap mendukung Ukraina selama diperlukan.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, pertemuan para menteri luar negeri di Brussel membahas bagaimana meningkatkan dukungan untuk angkatan bersenjata Ukraina. 

Sementara Gedung Putih pekan lalu mengatakan, mereka memiliki bukti baru bahwa Rusia kembali mencari dukungan senjata ke Korea Utara karena  untuk persiapan serangan musim semi.  Rusia akan menyediakan makanan yang dibutuhkan Pyongyang dan komoditas lainnya sebagai imbalan. 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement