REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera mengatasi harga tiket jelang Lebaran. Baik moda transportasi darat, laut, maupun udara yang dirasakan masih mahal oleh masyarakat luas.
Ia mengatakan, tiket pesawat dan tiket kereta api belakangan menjadi totpik pembicaraan utama bagi rakyat yang hendak melaksanakan mudik. Sebab, mudik memang merupakan agenda tahunan yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
Lasarus mengingatkan, bagi orang mampu memang harga tiket itu tidak berat. Namun, bagi orang yang berkemampuan ekonomi terbatas harga tiket ini tetap merupakan persoalan serius, terutama bagi keluarga dengan ekonomi terbatas.
"Karenanya, pemerintah menurut saya harus hadir dalam situasi ini," kata Lasarus, Selasa (4/4/2023).
Ia berharap, pemerintah bisa segera mencarikan jalan ke luar. Antara lain dengan mencermati betul soal tiket baik transportasi darat, laut maupun udara, termasuk kereta api karena moda transportasi itu menyentuh hajat hidup orang banyak.
Selain itu, Lasarus meminta Korlantas Polri untuk memprioritaskan strategi rekayasa lalu lintas. Korlantas Polri harus benar-benar siap mengantisipasi bila nantinya terdapat potensi bottleneck yang menjadi pusat titik-titik kemacetan.
Lasarus menambahkan, dinamika mudik sebelum dan sesudah Lebaran dari tahun ke tahun itu memang perlu disikapi. Karenanya, ia berpendapat, rekayasa lalu lintas merupakan sesuatu yang sangat krusial diantisipasi Korlantas Polri.
"Perkiraan titik macet itu penting sekali. Jadi, kalau sudah ketahuan di sana bakalan terjadi bottleneck, bagaimana persiapannya hari ini seperti apa kita mengurainya," ujar Lasarus.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono telah pula melakukan rapat bersama Komisi V DPR RI membahas kesiapan mudik. Tutur hadir Kepala BMKG, Kepala Basarnas dan Dirgakkum Korlantas Polri.