REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sejumlah pekerja migran Indonesia di Taiwan memanfaatkan musim libur kerja festival membersihkan makam para leluhur atau Qingming dengan mempelajari pemulasaraan jenazah secara Islami.
Kegiatan tersebut digelar oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan selama Ramadhan 1444 H.
"Ada tiga tempat penyelenggaraan pelatihan pemulasaraan jenazah," kata Ketua Tanfidziyah PCINU Taiwan Didik Purwanto dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Ia menyebutkan ketiga tempat tersebut adalah Masjid Annur Guanyin, Masjid Baitul Muslimin Yilan, dan Musala Changhua. PCNU Taiwan memilih ketiga tempat itu atas pertimbangan persebaran para pekerja migran Indonesia di Taiwan dan ketersediaan fasilitas yang memadai.
Dalam mengadakan pelatihan tersebut, PCINU Taiwan didukung oleh Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei. Menurut Didik, pelatihan tersebut sangat diperlukan mengingat semakin banyaknya pekerja migran Indonesia yang meninggal di Taiwan, baik karena kecelakaan kerja maupun sakit.
"Pelatihan ini juga dimaksudkan sebagai pengingat bagi para pekerja migran itu sendiri agar lebih berhati-hati dalam bekerja demi keselamatan jiwa," kata Didik menambahkan.
Pelatihan tersebut meliputi tata cara memandikan, mengkafani, dan menshalati jenazah. "Yang unik dalam pelatihan ini juga diajarkan bagaimana menangani jenazah yang memiliki kebutuhan khusus sehingga jemaah bisa belajar secara langsung," ucap Didik.
Selama Ramadhan ini terdapat beberapa kasus pekerja migran Indonesia meninggal dunia yang pemulasaraan jenazahnya ditangani oleh PCINU Taiwan. Namun, Didik enggan menyebutkan jumlahnya karena membutuhkan verifikasi data terlebih dulu dengan pihak KDEI Taipei.
Libur kerja bagi pekerja migran di Taiwan selama Festival Qingming yang juga dikenal dengan istilah Chengbeng berlangsung mulai Sabtu (1/4/2023) hingga Rabu (5/4/2023).