Rabu 05 Apr 2023 14:35 WIB

Rusia Sebut Dukungan Barat untuk Ukraina Lahirkan 'Negara Teroris'

Dukungan Barat ke Ukraina telah menyebabkan terciptanya negara teroris

Red: Esthi Maharani
Rusia pada Selasa (4/4/2023) mengklaim bahwa dukungan Barat ke Ukraina telah menyebabkan terciptanya
Rusia pada Selasa (4/4/2023) mengklaim bahwa dukungan Barat ke Ukraina telah menyebabkan terciptanya "negara teroris", di tengah tuduhan Moskow bahwa Kiev bertanggung jawab atas pembunuhan seorang koresponden militer Rusia terkemuka di St. Petersburg.

REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- Rusia pada Selasa (4/4/2023) mengklaim bahwa dukungan Barat ke Ukraina telah menyebabkan terciptanya "negara teroris", di tengah tuduhan Moskow bahwa Kiev bertanggung jawab atas pembunuhan seorang koresponden militer Rusia terkemuka di St. Petersburg.

“Dukungan Washington dan Brussel untuk otoritas Kiev mengarah pada pembentukan negara teroris di pusat Eropa,” kata Vyacheslav Volodin, kepala Duma Negara, majelis rendah parlemen Rusia, dalam sebuah pesan di Telegram.

Volodin mengatakan bahwa Dinas Keamanan Federal Rusia telah mencegah sejumlah serangan terhadap jurnalis, termasuk Vladimir Solovyov, Margarita Simonyan, Dmitry Kiselyov, Yevgeny Popov, Olga Skabeyeva, Tigran Keosayan, dan Konstantin Malofeev.

“Rezim Kiev mencoba mengintimidasi dan menghancurkan mereka yang mengatakan kebenaran,” klaim Volodin.

Dia lebih lanjut mengatakan bahwa yang bertanggung jawab atas mereka yang tewas dan terluka adalah para pemimpin Barat yang mendukung Ukraina.

“Tidak ada alasan untuk terorisme. Di seluruh dunia, itu diperjuangkan dengan keras. Mereka tidak bernegosiasi dengan teroris, mereka dihancurkan,” ujar dia.

Pada Minggu kemarin, sebuah ledakan di sebuah kafe di kota St. Petersburg menewaskan jurnalis militer terkemuka Rusia Vladlen Tatarsky.

Komite anti-terorisme Rusia mengklaim bahwa dinas khusus Ukraina berada di balik ledakan tersebut, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, “Saya tidak memikirkan apa yang terjadi di St. Petersburg atau Moskow. Rusia harus memikirkan hal ini. Saya sedang memikirkan negara saya.”

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوْتَ مَلِكًا ۗ قَالُوْٓا اَنّٰى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ اَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِۗ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۗ وَاللّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْكَهٗ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Dan nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana Talut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi) menjawab, “Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.” Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Baqarah ayat 247)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement