REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Destinasi yang ramai akan atraksi cenderung menarik perhatian para pelaku perjalanan mudik. Hal itu turut mendongkrak okupansi atau tingkat ketersediaan hunian kamar hotel pada setiap momentum libur Lebaran.
"Bagi destinasi yang memiliki atraksi menarik, biasanya okupansi bisa di atas 90 persen," kata Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran kepada Antara, Rabu (5/4/2023).
Maulana menyebut tiap provinsi atau kabupaten/kota punya karakteristik tersendiri. Di Pulau Jawa, contohnya ada Puncak dan Bogor, Bandung, dan Yogyakarta, yang tingkat okupansi hotelnya meningkat saat libur Lebaran.
"Di Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta umumnya selalu mencapai tingkat tertinggi okupansi, termasuk pula Bogor dan Bandung.
Menurut Maulana, hampir seluruh wilayah di Pulau Jawa memiliki potensi peningkatan okupansi karena memiliki destinasi wisata. Sedangkan di luar Pulau Jawa, Sumatra dan Bali juga menjadi salah satu destinasi favorit para pelaku perjalanan libur Lebaran.
Selain itu ada pula Bali.
"Pulau Sumatra memiliki karakteristik tersendiri, yaitu destinasi lintas-provinsi khususnya di Sumatra Barat dan Sumatra Utara yang memiliki potensi peningkatan besar extend pergerakan wisata," ujarnya.