REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengizinkan penyelenggaraan tradisi Syawalan memotong lopis raksasa yang rencananya digelar 29 April 2023 atau setelah sepekan perayaan Idul Fitri 1444 H.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid mengatakan, perayaan tradisi Syawalan yang dimeriahkan dengan pemotongan lopis raksasa menjadi tempat untuk mempererat tali silaturahmi warga.
"Festival lopis raksasa ini perlu dijaga dan dipelihara bersama sebagai tradisi dan budaya turun temurun yang dimaksudkan untuk mempererat tali silahturahmi antara warga Krapyak dan dengan masyarakat daerah sekitarnya," kata Afzan.
Anggota Panitia Penyelenggara Lopis Raksasa Krapyak Kota Pekalongan Iwan Kurniawan mengatakan, apabila pemerintah menetapkan Idul Fitri pada 22 April 2022 maka penyelenggaraan tradisi Syawalan dengan memotong lopis raksasa akan digelar pada Sabtu (29/4/2023).
"Kami merencanakan membuat lopis raksasa berukuran dua meter atau masih sama dengan penyelenggaraan tradisi Syawalan pada tahun sebelumnya. Lopis raksasa ini akan diletakkan di Taman Lopis dekat sungai Krapyak," kata dia.
Menurut Afzan, pihaknya masih dilakukan koordinasi lebih lanjut karena tradisi ini akan digelar bersamaan acara Festival Ballon 2023 yang akan diselenggarakan di Stadion Hoegeng Pekalongan. Adapun anggaran pembuatan lopis raksasa itu, kata dia, berasal dari swadaya masyarakat, sponsor, dan dukungan dari Pemerintah Kota Pekalongan.
"Kami berharap semoga tradisi Syawalan lopis raksasa pada tahun ini bisa sukses digelar dan mampu merekatkan silaturahim, serta melestarikan budaya asli warga Krapyak," kata dia.