REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komando Pusat Angkatan Bersenjata Amerika Serikat (AS) CENTCOM mengatakan militer AS membunuh pemimpin ISIS di Suriah. Pukulan terbaru kelompok tersebut sejak diusir dari Suriah satu tahun yang lalu tapi masih dianggap sebagai ancaman.
Dalam pernyataannya, Selasa (4/4/2023) CENTCOM mengatakan Khalid Aydd Ahmad al-Jabouri bertanggung jawab merencanakan serangan ISIS di Eropa dan Turki. Ia juga membangun struktur kepemimpinan ISIS di Turki.
Sumber di Suriah mengatakan ia tewas dalam serangan drone di wilayah yang dikuasai ISIS di barat laut Suriah. Wilayah dimana pemimpin ISIS lainnya bersembunyi termasuk mantan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi tewas dalam serangan AS pada 2019 lalu.
CENTCOM mengatakan tidak ada warga sipil yang tewas atau terluka dalam serangan tersebut. Komando AS itu menambahkan ISIS "masih terus mencerminkan ancaman di kawasan dan sekitarnya."
"Meski terdegradasi, kelompok itu masih dapat menggelar operasi di kawasan dengan hasrat untuk menyerang di luar Timur Tengah," kata CENTCOM. Komando menambahkan kematian Jabouri akan "mengganggu sementara kemampuan kelompok itu untuk merencanakan serangan eksternal."
Di puncak kekuasaan pada tahun 2014 lalu ISIS menguasai dua pertiga Irak dan Suriah. Meski sudah dipukul mundur dari dua negara itu milisi ISIS masih menggelar berbagai serangan pemberontakan.
Sumber intelijen di kawasan mengatakan Jabouri sudah dipantai selama beberapa bulan saat ia bergerak dari kota-kota Suriah dan Kota Hasaka, Raqqa, Jarablus dan al-Bab. Ia berada di Provinsi Idlib saat dibunuh.
"Mereka mendapat petunjuk dari informasi, dia sedang berada di Idlib sehingga mereka mengawasinya sementara waktu dan kemudian mengeksekusi serangan," kata sumber tersebut. Sumber menambahkan Jabouri dibunuh saat sedang menelepon.
Dua sumber lain mengatakan ia diserang di dekat rumahnya di luar Desa Kaftin, beberapa kilometer tempat Baghdadi dibunuh tahun 2019 lalu. Di rumah itu ia tinggal bersama istri dan putranya yang berusia 12 tahun. Jabouri berasal dari Deir al-Zor di sebelah tenggara Suriah.
Dalam laporan yang dipublikasikan bulan Februari lalu PBB mengatakan ancaman yang ditimbulkan ISIS dan organisasi afiliasinya pada perdamaian dan keamanan internasional pada paruh kedua 2022 cukup tinggi. Lalu naik di dalam dan sekitar zona konflik tempat mereka berada.
PBB mengatakan ISIS diperkirakan memiliki 7.000 sampai 5.000 anggota dan pendukung di seluruh Suriah dan Irak. Hampir setengahnya angkat senjata.
Barat laut Suriah dikuasai kelompok lain yang memerangi ISIS dalam perang 12 tahun di Suriah. Tahun lalu ISIS mengumumkan menunjuk Abu al-Hussein al-Husseini al-Quraishi sebagai pemimpin baru setelah pemimpin sebelumnya tewas dibunuh. Quraishi tokoh yang tidak dikenal sebelumnya.
ISIS yang pernah menguasai sepertiga Suriah dan Irak melakukan berbagai kekejaman terhadap ribuan orang Yazidi. Milisi ISIS juga menggelar bergelar serangan di luar negeri termasuk serangan yang menewaskan 130 orang di Paris pada 2015 lalu. n Lintar Satria/Reuters