REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) terus berupaya mengendalikan inflasi di dalam negeri. Sejumlah strategi pun disiapkan demi menjaga inflasi sesuai target di kisaran 3 plus minus 1 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, strategi pertama yakni menggelar pasar murah. "Setelah ini mari kita gelar pasar murah," ujarnya dalam Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Jawa (GNPIP) yang disiarkan secara virtual, Rabu (5/4/2023).
Kedua, sambungnya, sinergi antardaerah. Bentuk sinergi itu, kata dia, dengan adanya subsidi ongkos kirim oleh pemerintah pusat.
"Tadi sudah kita tandatangani subsidi ongkos angkut. Sudah ada anggaran yang diberikan oleh pusat untuk subsidi ongkos angkut itu supaya juga bisa diberikan," tuturnya.
Penerapan subsidi tersebut melalui pengawasan langsung dari Kementerian Dalam Negeri lewat rapat koordinasi setiap pekan. Strategi ketiga yakni gerakan taman cabai.
Kemudian, replikasi model bisnis, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta sarana prasarana produksi pertanian (saprotan). Digitalisasi data informasi dan koordinasi komunikasi turut menjadi strategi menjaga inflasi.
"Inilah yang kita lakukan pada hari ini agar kita betul-betul saling silih asih, silih asah, silih asuh," kata Perry. Menurutnya, perlu ada sinergi dalam mengendalikan inflasi pangan.