Kamis 06 Apr 2023 05:08 WIB

Indeks Kemacetan Jakarta Naik, Posisi Berapa di Dunia?

Berbagai upaya dilakukan untuk dapat menekan angka kemacetan DKI Jakarta.

Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan pada ruas tol dalam kota di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (29/3/2023). Kemacetan pada ruas jalan protokol di Jakarta terjadi lebih awal selama bulan Ramadan sekitar pukul 16.00 WIB, yang diakibatkan jam masuk kerjaa yang lebih awal dan masyarakat mengejar waktu untuk berbuka puasa di rumah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan pada ruas tol dalam kota di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (29/3/2023). Kemacetan pada ruas jalan protokol di Jakarta terjadi lebih awal selama bulan Ramadan sekitar pukul 16.00 WIB, yang diakibatkan jam masuk kerjaa yang lebih awal dan masyarakat mengejar waktu untuk berbuka puasa di rumah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan bahwa indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia berdasarkan riset TomTom International.

"Peringkat terakhir yg dirilis TomTom Traffic Index Jakarta saat ini menempati peringkat 29 kota termacet di dunia setelah tahun sebelumnya di 2021 kita menempati peringkat 46," kata Syafrin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca Juga

Hasil indeks yang digunakan tersebut, kata Syafrin, rata-rata kemacetan DKI Jakarta mencapai 53 persen."Basisnya itu sekarang rata-rata kemacetan kita di 53 persen," ujar Syafrin.

Lembaga itu mengukur indeks kemacetan lalu lintas di 389 kota di 56 negara pada 2022, salah satunya Jakarta.

Jakarta dan Manila di Filipina merupakan dua kota di Asia Tenggara yang berada di 50 besar indeks kemacetan berdasarkan peringkat TomTom.

Namun, indeks di Jakarta masih lebih baik dibandingkan Manila yang berada di peringkat sembilan dengan rata-rata waktu tempuh per 10 kilometer mencapai 27 menit.

Pada 2020, indeks kemacetan di Jakarta sempat berada pada peringkat ke-31 dan membaik pada 2021 pada peringkat ke-46.Syafrin dan pihaknya berharap, berbagai upaya yang dilakukan nanti dapat menekan angka kemacetan DKI Jakarta.

Sebelumnya, Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya menyebutkan kemacetan selama Ramadhan khususnya menjelang waktu berbuka puasa di DKI Jakarta masih relatif normal."Masih normal. Karena kan aktivitas saja. Bukan karena ada hambatan. Bukan karena, misalnya yang menghalangi tidak ada," Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman.

Latif juga menjelaskan pihaknya sudah berusaha untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta."Ya tentu (antisipasi), kita menggelar personel lebih awal. Sudah kita jalankan," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement