Rabu 05 Apr 2023 19:25 WIB

Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Ungkapkan Asal-Muasal Para Korbannya

Keterangan yang diberikan kepada penyidik masih berubah-ubah.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Petugas SAR gabungan membawa peti berisi jenazah korban pembunuhan berkedok penggandaan uang, untuk di makamkan di TPU Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/4/2023). Sembilan jenazah korban pembunuhan tersebut dimakamkan di TPU Desa Balun usai dilakukan proses identifiikasi di RSUP Margono Purwokerto dan satu korban telah diserahkan ke pihak keluarga.
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Petugas SAR gabungan membawa peti berisi jenazah korban pembunuhan berkedok penggandaan uang, untuk di makamkan di TPU Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/4/2023). Sembilan jenazah korban pembunuhan tersebut dimakamkan di TPU Desa Balun usai dilakukan proses identifiikasi di RSUP Margono Purwokerto dan satu korban telah diserahkan ke pihak keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Para korban aksi sadis Tohari alias mbah Slamet, dukun pengganda uang dari Dusun Mbalun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dimungkinkan berasal dari berbagai daerah.

Meski keterangan yang diberikan kepada penyidik Satreskrim Polres Banjarnegara masih berubah-ubah, ihwal asal para korban sempat disampaikan mbah Slamet dalam serangkaian pemeriksaan.

Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengungkapkan, keterangan dari tersangka terkait dengan asal para korban dugaan pembunuhan berencana ini masih berubah- ubah.

"Keterangan dari tersangka ini, ada yang dari Palembang, dari Jakarta, dari Tasik, Yogyakarta, dan terakhir dikatakan dari Lampung," ungkap Kapolres dalam keterangan yang diterima Republika dari Bidhumas Polda Jawa Tengah, Rabu (5/4/2023).