In Picture: Peci Kain Perca Jogokarian Menembus Pasar Ekspor
Lima persen penjualan peci batik diberikan ke Masjid Jogokariyan.
Rep: Wihdan Hidayat/ Red: Tahta Aidilla
Pekerja memasang salah satu model Peci Batik Jogokariyan pada manekin di Jogokariyan, Yogyakarta, Rabu (5/4/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja mengambil stok Peci Batik Jogokariyan untuk dikirim di Jogokariyan, Yogyakarta, Rabu (5/4/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja membuat Peci Batik Jogokariyan di Jogokariyan, Yogyakarta, Rabu (5/4/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja membuat Peci Batik Jogokariyan di Jogokariyan, Yogyakarta, Rabu (5/4/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja mengatur stok Peci Batik Jogokariyan yang sudah jadi di Jogokariyan, Yogyakarta, Rabu (5/4/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
Pekerja membuat Peci Batik Jogokariyan di Jogokariyan, Yogyakarta, Rabu (5/4/2023). (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA. -- Pekerja membuat Peci Batik Jogokariyan di Jogokariyan, Yogyakarta, Rabu (5/4/2023).
Peci Batik Jogokariyan pertama kali dibuat pada 2015 dengan menggunakan kain batik perca. Saat ini produk ini memiliki 5 model peci dan 56 motif peci batik yang khas.
Selama Ramadhan penjualan peci batik melonjak hampir 300 persen, padahal saat hari biasa penjualan sebesar 200 hingga 300 buah.
Harga jual peci batik di kisaran Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribuan. Yang unik, lima persen penjualan peci batik ini akan diberikan ke Masjid Jogokariyan.
Perlu diketahui, bahwa Peci Batik Jogokariyan sudah menembus pasa ekspor seperti ke Tiongkok, Malaysia, Eropa, dan Australia.
sumber : Wihdan Hidayat/ Republika
Advertisement