Rabu 05 Apr 2023 20:05 WIB

Polres Banjarnegara Buka Posko Pengaduan Orang Hilang Kasus Dukun Pengganda Uang

Warga yang kehilangan anggota keluarga dan berkaitan dengan Mbah Slamet bisa melapor

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas SAR gabungan membawa peti berisi jenazah korban pembunuhan berkedok penggandaan uang, untuk di makamkan di TPU Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/4/2023). Sembilan jenazah korban pembunuhan tersebut dimakamkan di TPU Desa Balun usai dilakukan proses identifiikasi di RSUP Margono Purwokerto dan satu korban telah diserahkan ke pihak keluarga.
Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Petugas SAR gabungan membawa peti berisi jenazah korban pembunuhan berkedok penggandaan uang, untuk di makamkan di TPU Desa Balun, Wanayasa, Banjarnegara, Jateng, Selasa (4/4/2023). Sembilan jenazah korban pembunuhan tersebut dimakamkan di TPU Desa Balun usai dilakukan proses identifiikasi di RSUP Margono Purwokerto dan satu korban telah diserahkan ke pihak keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Polres Banjarnegara membuka posko pengaduan orang hilang terkait untuk mempercepat proses identifikasi para korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet, dukun berkedok penggandaan uang. Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengungkapkan, posko pengaduan orang hilang ini telah dibuka dan pelayanannya dilakukan oleh Dokkes Polres Banjarnegara.

Dibukanya posko aduan ini untuk membantu mempercepat identitas para korban pembunuhan. “Posko ini untuk memberikan ruang bagi masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya dan dimungkinkan berkaitan dengan tindak pidana tersangka Mbah Slamet,” jelasnya, Rabu (5/4/2023).

Kapolres juga menyampaikan, dari 12 jenazah korban yang sudah ditemukan. Hingga kini 11 jenazah masih dalam proses identifikasi forensik yang didukung oleh Bid Dokkes Polda Jawa Tengah.

“Sementara satu jenazah yang sudah dapat dipastikan identitasnya adalah Paryanto (53), warga Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,” ungkap Kapolres Banjarnegara.