Rabu 05 Apr 2023 20:26 WIB

Petronas-Pertamina Bentuk Konsorsium 'Caplok' Saham Shell di Blok Masela

Total divestasi saham dari konsorsium tersebut mencapai 35 persen.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
PT Pertamina (Persero) bersama Petroliam Nasional Berhad (Petronas) bakal membentuk konsorsium untuk proses divestasi hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell di Proyek LNG Blok Masela. (ilustrasi).
Foto: borneomagazine.com
PT Pertamina (Persero) bersama Petroliam Nasional Berhad (Petronas) bakal membentuk konsorsium untuk proses divestasi hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell di Proyek LNG Blok Masela. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) bersama Petroliam Nasional Berhad (Petronas) bakal membentuk konsorsium untuk proses divestasi hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell di Proyek LNG Blok Masela. Total divestasi saham dari konsorsium tersebut mencapai 35 persen.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Tutuka Ariadji, menyampaikan, sejauh ini Pertamina masih dalam proses pembahasan bersama Petronas untuk menyelesaikan pembentukan perusahana konsorsium tersebut.

Baca Juga

"Mereka, Pertamia dan Petronas, dua perusahaan itu bareng untuk ambil 35 persen (saham Shell), sekadang sudah ada kesepakatan juga," kata Tutuka di Kompleks Parlemen, Selasa (4/4/2023).

Diketahui, hak partisipasi Blok Masela saat ini dipegang oleh Inpex bersama Shell. Adapun Shell menguasai 35 persen saham PI kemudian sisanya dikuasai oleh Inpex sebanyak 65 persen.

Tutukan memastikan, Kementerian ESDM akan terus memantau perkembangan divestasi Blok Masela. Diharapkan divestiasi itu akan terealisasi di tahun 2023. “Perkembangan divestasi Blok Masela sampai saat ini cukup bagus dan kami antusias untuk melihat perkembangannya. Diharapkan bisa diselesaikan tahun ini,” kata dia.

Ia menambahkan, sebelum Pertamina dan Petronas masuk ke Blok Masela, kedua perusahaan harus mengikuti rencana pengembangan atau (Plan of Development/PoD) sebagai salah satu tahapan dalam perencanaan pengembangan lapangan migas.

Hal itu juga diperlukan karena Inpex sebagai operator saat ini telah mengajukan perubahan rencana pengembangan lapangan. Salah satunya karena adanya rencana teknologi carbon capture untuk menurunkan emisi karbon yang ditimbulkan dari pengelolaan Blok Masela.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement