Kamis 06 Apr 2023 04:47 WIB

Jika Pemilu Ditunda, Aktivis 98 Siapkan Pemerintahan Transisi

Pemilu ditunda hanya menciptakan situasi rusuh.

Red: Muhammad Subarkah
Aktivus eksponen Gerakan mahasiswa 1998 dalam sebuah pertemuan. (ilustrasi).
Foto: istimewa/doc humas
Aktivus eksponen Gerakan mahasiswa 1998 dalam sebuah pertemuan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para Aktivis 98 dari berbagai elemen mengadakan menyatakan jika pemilu sampai ditunda mereka bakal menyiapkan pemerintahan transisi. Untuk itu upaya setiap upaya menunda pemilu akan mereka waspadai.

" Kami tahu satu-satunya alasan untuk penundaan pemilu, adalah jika ada kondisi kerusuhan atau bencana alam atau SOB. Maka kalau pemilu di luar alasan itu ditunda, maka kami akan menyiapkan pemerintahan transisi,'' kata Ubedillah Badrun dari eleman aktivis '98 FKSMJ, Diskusi Konsolidasi Demokrasi Aktivis 98 yang mengangkat tema Dampak Penundaan Pemilu Terhadap Hukum, Ekonomi, Sosial, Dan Kebudayaan yang digelar di Mako Coffee, Jakarta Selatan Rabu, (05/04/2023). 

Menurut Ubedillah, dampak yang ditimbulkan dari penundaan pemilu akan munculkan ketegangan sosial. Ini karena harapan rakyat akan perbaikan pemimpin baru dimatikan oleh penundaan Pemilu. Disharmoni antar warga akan menjadi manifest sebagai konflik sosial.

"Pada saat yang sama akan terjadi amok konflik sosial. Maka secara tidak langsung membuka karpet merah hadirnya kembali Tentara di pucuk pimpinan nasional,” papar Ubedillah.