ANTARIKSA -- Venus adalah bintang kejora yang terang di langit Bumi kita. Walaupun disebut sebagai bintang, Venus merupakan planet yang hampir mirip Bumi. Ia terlihat terang seperti bintang karena lebih dekat dengan matahari di urutan kedua setelah Merkurius.
Namun, Venus ternyata bukan satu-satunya bintang kejora di galaksi Bima Sakti. Badan Antariksa Amerika (NASA) telah menemukan bintang kejora baru di sistem planet Kepler-62. Gambar di atas merupakan ilustrasi dari penampakan bintang kejora dari sudut pandang salah satu planet Kepler lainnya.
Gambar menunjukkan latar depan planet Kepler-62f, yaitu sebuah planet berukuran Bumi super di zona layak huni bintangnya. Sementara yang terlihat menyembul dari balik tepi kanan planet tersebut adalah bintang Kepler-62. Itu adalah bintang sekuens tipe-utama yang berukuran 69 persen dan 64 persen masing-masing massa dan jari-jari Matahari.
Objek kecil yang bersinar lebih jauh di kanan adalah Kepler-62e. Ia mengorbit di tepi dalam zona layak huni bintang, dan kira-kira 60 persen lebih besar dari Bumi. Posisi orbit Kepler-62e terhadap Kepler-62f, sama dengan Venus terhadap Bumi, yaitu di bagian dalam atau lebih dekat dengan bintang induk mereka.
NASA menyatakan, jika suatu hari di masa depan yang jauh, manusia mendarat di tempat yang tepat di Kepler-62f, tepat sebelum 'matahari (Kepler-62) terbit', maka akan disuguhi pemandangan indah Kepler-62e sebagai bintang pagi atau bintang kejora. "Seperti yang sering muncul di Venus bagi kita di bumi," tulis NASA dalam situs resminya, jpl.nasa.gov.
Kepler-62f adalah planet zona layak huni terkecil dari misi Kepler NASA yang pernah ditemukan. Namun bintangnya, yang terletak sekitar 1.200 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Lyra, lebih kecil, dingin, dan tua dari matahari.
Kepler-62f mengorbit setiap 267 hari dan kira-kira 40 persen lebih besar dari ukuran Bumi. Meski ukuran Kepler-62f diketahui, massa dan komposisinya tidak diketahui. Namun, berdasarkan penemuan planet ekstra surya sebelumnya dengan ukuran serupa dan berbatu, para ilmuwan dapat menentukan massanya berdasarkan asosiasi. Sumber: JPL NASA