Kamis 06 Apr 2023 09:04 WIB

Jamaah Haji Banda Aceh Mulai Rekam Biometrik

Haji 2023 harus terselenggara dengan baik.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi jamaah haji asal Aceh.
Foto: ANTARA/Irwansyah Putra
Ilustrasi jamaah haji asal Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia terus melakukan persiapan jelang keberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci. Di Kota Banda Aceh, jamaah haji sudah mulai melakukan perekaman biometrik melalui aplikasi Bio Visa Saudi.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banda Aceh, Abrar Zym, mengatakan perekaman itu sudah dimulai dari beberapa hari lalu. Pelaksanaannya dilakukan setelah pemerintah mengumumkan daftar jamaah haji reguler yang berhak melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) 2023.

Baca Juga

"Sampai Senin (3/4/2023) kemarin, 101 jamaah sudah merekam biometrik visa bio. Tentu saja progres ini akan terus meningkat setiap harinya," kata Abrar dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Kamis (6/4/2023).

Abrar mengatakan ada 566 jamaah asal Banda Aceh yang akan diberangkatkan pada musim haji 1444 H/2023 M. Meski demikian, untuk pelunasan pembayaran keberangkatan belum dilakukan karena menunggu jadwal pelunasan dari pemerintah dan besaran biaya yang harus dilunasi.

Ia juga menyebut penggunaan aplikasi visa bio baru ini pertama kali diterapkan kepada jamaah haji. Kesepakatan penerapan ini dihasilkan dalam pertemuan antara Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) dengan delegasi Arab Saudi di Kantor Kedutaan Besar Arab Saudi awal Maret lalu. 

Delegasi ini terdiri atas perwakilan Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, General Authority of Civil Aviation (GACA), Wukala, serta tim Visa Bio dan tim Makkah Route. Pertemuan itu dipimpin oleh Abdurrahman Al Bijawi dari Kementerian Haji dan Umrah Saudi.

Aplikasi Bio Visa ini digunakan dalam proses penerbitan visa, melalui pendaftaran fitur biometrik wajah, sidik jari dan fotokopi paspor.

"Penerapan ini untuk memberikan kemudahan dan kecepatan pemeriksaan jamaah saat datang di bandara Arab Saudi," ujar Abrar.

Aplikasi Visa Bio juga disebut akan membuat jamaah bisa melakukan pendaftaran secara mandiri. Dengan demikian, jamaah tak perlu mengunjungi kedutaan dan konsulat Arab Saudi maupun pusat penerbitan visa di Indonesia saat akan menerbitkan visa. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement