Sabtu 08 Apr 2023 04:15 WIB

Mengenal Masjid Kuno Al Rayyan Berusia 400 Tahun di Arab Saudi

Masjid ini menonjol sebagai salah satu masjid arkeologi tertua di wilayah Jazan.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Al Rayyan di Jazan, Arab Saudi memiliki sejarah masa lampau yang kental. Masjid ini dikenal disebut Masjid Arkeologi di Pusat Lembah Jazan, kemungkinan berusia lebih dari 400 tahun. Mengenal Masjid Kuno Al Rayyan Berusia 400 Tahun di Arab Saudi
Foto: SPA
Masjid Al Rayyan di Jazan, Arab Saudi memiliki sejarah masa lampau yang kental. Masjid ini dikenal disebut Masjid Arkeologi di Pusat Lembah Jazan, kemungkinan berusia lebih dari 400 tahun. Mengenal Masjid Kuno Al Rayyan Berusia 400 Tahun di Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Masjid Al Rayyan di Jazan, Arab Saudi memiliki sejarah masa lampau yang kental. Masjid ini dikenal disebut Masjid Arkeologi di Pusat Lembah Jazan, kemungkinan berusia lebih dari 400 tahun.

Masjid ini menonjol sebagai salah satu masjid arkeologi tertua di wilayah Jazan, yang mempertahankan konstruksi kunonya. Melansir laman Alriyadh Daily, meski sumber sejarah tidak memastikan tanggal pasti pembangunan masjid, tim ensiklopedia monumen Jazan melakukan survei lapangan terhadap dinding dan mihrab (ceruk di dinding masjid yang menunjukkan kiblat) serta kubah di atas masjid.

Baca Juga

Sayangnya, tim di area Jazan gagal mengidentifikasinya dan oleh karena itu tidak mungkin merujuk pada era konstruksi. Masjid ini terletak di atas sebuah bukit yang dikenal sebagai alun-alun di sebelah selatan kota Al Rayyan di tengah Wadi Jazan.

Mihrab dan konstruksi antiknya tampak di atas perluasan modern masjid untuk menampung lebih banyak jamaah. Dalam perjalanan menuju masjid tua, pengunjung melewati perluasan modern yang ditambahkan ke bagian selatan masjid pada tahun 1432 H, yaitu sekitar 300 meter persegi dan berkapasitas lebih dari 250 jamaah. Pengunjung memperhatikan ketahanan konstruksi masjid yang telah mempertahankan pola tradisionalnya selama ratusan tahun.

Bangunan arkeologi tersebut, saat dibangun, berukuran sekitar 120 meter persegi dengan ruang untuk sekitar 100 jamaah. Batu dan potongan lumpur yang dibakar digunakan dalam konstruksi serta mengandalkan kepadatan dinding luar dan lebar dinding yang mencapai sekitar satu meter.

Masjid ini memiliki dua alas batu persegi panjang di tengahnya, diikat bersama dinding masjid melalui lengkungan batu lainnya, mengusung enam kubah berbentuk singgasana yang membentuk atap masjid. Kementerian Agama Wilayah Jazan memperhatikan masjid dengan sejarahnya yang panjang, tetap menjadi mercusuar ilmu, rumah ibadah, dan tempat penghafal Alquran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement