REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan adalah bulan untuk menahan diri dari makan, minum dan bangun lebih cepat untuk sahur. Namun banyak orang khawatir akan kekurangan air, gangguan tidur, dan pola makan yang buruk dapat mempengaruhi tubuh dan kulit.
Dokter kulit yang populer di TikTok, Derm Doctor atau dikenal sebagai Muneeb Shah, mendorong orang untuk lebih merawat kulit mereka selama bulan suci.
Dia berbagi tips untuk menyanggah mitos seputar perawatan kulit dan menyoroti dampak positif Ramadhan. "Banyak kondisi perawatan kulit seperti psoriasis dan jerawat semuanya merupakan kondisi peradangan, dan beberapa penelitian menunjukkan kondisi seperti psoriasis sebenarnya menurun selama Ramadhan bagi orang yang berpuasa," kata dia, dilansir di BBC, Selasa lalu.
1. Hidrasi
Selama puasa, kulit dapat dengan mudah kehilangan kelembaban dan kekurangan hidrasi. Bagi orang yang sedang berpuasa dia menyarankan menggunakan lebih banyak produk yang menghidrasi.
"Sholat lima kali sehari dan mencuci muka setelah sholat bisa sangat mengeringkan bagi sebagian orang," kata dia
Pastikan untuk melembabkan setelah mencuci muka. Ini sangat penting, jika tidak maka dapat mengiritasi pelindung kulit.
2. Pertahankan diet seimbang
Shah menjelaskan beberapa orang akan mengatakan kulit mereka menjadi lebih buruk selama Ramadhan karena mengubah pola makan secara signifikan. Itu berarti makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa.
Makan berat saat matahari terbenam dan sebelum matahari terbit, serta melewatkan kelompok makanan bergizi karena waktu makan yang terbatas, dapat berdampak negatif pada kulit. Shah mendorong orang berbuka puasa dengan makanan yang mereka sukai, tetapi percaya moderasi adalah kuncinya.
Makanan gorengan tidak ada hubungannya dengan jerawat, tapi makan apapun yang berlebihan bisa mempengaruhi kulit. "Saya cenderung makan banyak gorengan saat berbuka puasa, saya pikir itu tidak mempengaruhi kulit saya tapi orang lain akan menyadarinya akan mempengaruhi kulit mereka," ujar dia.