REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerangan yang dilakukan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa dan Muslim yang ada di sana beberapa hari terakhir semakin gencar diberitakan. Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyebut apa yang dilakukan Israel sudah melampaui batas.
"Kita tahu sudah ribuan rakyat palestia termasuk perempuan, orang tua dan anak-anak meregang nyawa, serta ribuan lainnya hidup dalam keadaan cacat dan luka-luka. Bahkan tidak hanya sampai disitu, tanah tempat kediaman mereka dirampas dan pemiliknya mereka usir," ujar Buya Anwar Abbas dalam pesan yang diterima Republika.co.id, Kamis (6/4/2023).
Ia pun menyebut para pendiri bangsa Indonesia sangat mengutuk tindakan penjajahan, dimana saja dan kapan saja. Apa yang dianut oleh bangsa Indonesia ini disebut sesuai dengan alinea pertama mukaddimah UUD 1945.
Penjajah disebut pasti akan berbuat zalim, dengan menginjak-injak nilai-nilai peri kemanusiaan dan peri keadilan dari rakyat yang dia jajah. Indonesia, sebagai bangsa yang masih punya hati nurani dan kepedulian kepada sesama, tidak akan sedikitpun bertoleransi terhadap tindakan ini, sampai pelakunya memberikan kemerdekaan kepada rakyat dan bangsa yang dijajah dan menghentikan tindakan penjajahannya tersebut tanpa syarat.
"Kalau ada individu dan atau negara di dunia ini yang bermesra-mesraan dengan negara penjajah tersebut, berarti mereka adalah individu dan/atau bangsa yang sudah tidak berhati nurani. Dalam kasus Israel dan Palestina misalnya, Israel telah menjajah palestina selama lebih dari 75 tahun," lanjut dia.
Buya Anwar juga menyebut warga Palestina yang melawan, pasti akan ditembak dan dibunuh. Bahkan, beberapa hari yang lalu umat Islam yang ingin beribadah di Masjidil Aqsha diserang dan digrebek.
Alasan tindakan Israel ini karena mereka ingin mengusir orang yang menghasut warga yang berada di dalam mesjid. Dengan adanya kejadian itu, jamaah yang jumlahnya sekitar 20 ribu orang terpaksa berlarian, karena mereka dipukuli dengan pentungan dan disemprot gas airmata.
Tidak cukup dengan cara demikian, ia menyebut umat Islam yang hendak beribadah juga ditembaki dengan peluru baja berlapis karet. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengusir jamaah secara paksa dari tempat suci umat Islam tersebut.
"Jadi kesimpulannya, kalau kita ingin manusia yang ada di atas bumi ini bisa hidup dengan aman, tentram, damai dan bahagia, yang namanya penjajahan harus dihapus dari permukaan bumi ini, seperti yang telah dikatakan oleh para pendiri bangsa ini. Tetapi sayang sudah banyak orang di negeri ini yang sudah tidak peduli dengan pesan luhur tersebut," kata Buya Anwar Abbas.