REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mulai melakukan pendistribusian bantuan pangan beras secara serentak di seluruh provinsi. Penyaluran serentak bagi 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebut ditandai dengan pelepasan sejumlah armada truk yang memuat bantuan pangan oleh Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, di Kantor Bulog Kanwil DKI Jakarta-Banten, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
“Peluncuran hari ini menjadi penanda pendistribusian bantuan pangan beras mulai dilaksanakan secara serentak di seluruh provinsi. Sebelumnya, pendistribusian bantuan pangan ini sudah dilakukan secara bertahap pada akhir Maret 2023 lalu di provinsi Sumatera Selatan-Bangka Belitung, Kalimantan Timur-Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan-Sulawesi Barat, DI Yogyakarta, dan Papua-Papua Barat,” ujar Arief.
Menurut Arief, saat ini stok beras untuk bantuan pangan sudah siap seluruhnya di gudang Bulog di setiap kantor wilayah. Ia juga memastikan kualitas beras yang didistribusikan merupakan beras baru dengan mutu dan kualitas yang baik. “Saat ini stok dan pengemasan sudah siap. Kita juga pastikan beras yang kita salurkan ini beras baru dengan kualitas yang baik. Teman-teman bisa cek langsung,” ungkapnya.
Arief menyampaikan, selain kualitas beras, akurasi dan ketepatan waktu dalam pendistribusian juga menjadi salah satu konsen utama. Ia meyakini, melalui kerja sama antara Bulog dengan PT Pos Indonesia (Persero) dan mitra logistik lainnya, pendistribusan akan berjalan dan terlaksana sesuai sasaran.
“Penyaluran kepada 21,3 juta KPM tersebut berdasarkan data dari Kementerian Sosial, di mana data yang kita pegang telah tersusun by name dan by address, sehingga bantuan pangan bisa langsung disampaikan ke alamat masing-masing penerima. Teman-teman di PT Pos ini juga punya sistem digitalisasi yang baik, sehingga bisa kita cek barang ini sudah sampai di mana dan ke mana, dengan begitu bisa dipertanggungjawabkan,” tuturnya.
Melalui program bantuan pangan beras ini Bulog akan menyalurkan stok CBP kepada 21,3 juta KPM selama 3 bulan dari Maret, April, sampai Mei 2023, di mana masing-masing KPM akan mendapatkan 10 kg beras per bulannya. Arief menjelaskan, bantuan pangan ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo dalam rangka menjaga stabilitas pangan dan menekan lonjakan inflasi.