Kamis 06 Apr 2023 15:52 WIB

Sekjen PBB Terguncang Saksikan Kekerasan Pasukan Israel di Al Aqsa

Serangan terjadi saat Ramadhan, jelang paskah Yahudi dan Kristen

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Polisi Israel menangkap seorang wanita Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa setelah penggerebekan di situs di Kota Tua Yerusalem pada bulan suci Ramadhan, Rabu (5/4/2023).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Polisi Israel menangkap seorang wanita Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa setelah penggerebekan di situs di Kota Tua Yerusalem pada bulan suci Ramadhan, Rabu (5/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengaku terguncang menyaksikan aksi kekerasan yang dilakukan pasukan Israel terhadap jamaah Muslim di kompleks Masjid Al Aqsa. Terlebih lagi kejadian itu berlangsung saat Ramadhan, bulan suci bagi umat Islam, serta menjelang peringatan hari Paskah Yahudi dan Kristen.

“(Guterres) terguncang dan tercekam dengan gambar yang dia lihat pagi ini tentang kekerasan serta pemukulan oleh pasukan keamanan Israel di dalam Masjid Al Qibli di Yerusalem pada waktu kalender yang suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim,” kata juru bicara Antonio Guterres, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers, Rabu (5/4/2023), dikutip laman kantor berita Palestina, WAFA.

Baca Juga

Guterres tak melayangkan kecaman atau kutukan terhadap eskalasi ketegangan di Al Aqsa. Dia hanya menyayangkan kekerasan dilakukan pasukan Israel di situs tersuci ketiga umat Islam tersebut. “Ini seharusnya menjadi waktu untuk perdamaian dan tanpa kekerasan. Tempat ibadah seharusnya hanya digunakan untuk ibadah yang damai,” kata Dujarric

Menyusul kekerasan terbaru yang dilakukan pasukan Israel di kompleks Al Aqsa, Liga Arab menggelar pertemuan darurat. Dalam komunike terakhir, Liga Arab mengutuk kejahatan yang dilakukan aparat Israel terhadap jamaah Muslim di kompleks Al Aqsa. Liga Arab pun menyerukan PBB, khususnya Dewan Keamanan, mengambil tindakan untuk menghentikan agresi Israel terhadap Al Aqsa.

Pada Rabu dini hari lalu, pasukan Israel menggeruduk kompleks Masjid Al Aqsa. Mereka berusaha mengusir ratusan Muslim yang tengah melakukan iktikaf di sana. Kantor berita Palestina, WAFA, dalam laporannya mengungkapkan, pasukan Israel melakukan pengusiran secara paksa dan brutal. Saat peristiwa itu berlangsung, sejumlah jamaah berada di Masjid Al-Qibli, yakni salah satu masjid di kompleks Al Aqsa.

Jamaah yang berada di Masjid Al Qibli menutup pintu masjid agar pasukan Israel tak dapat melenggang masuk. Namun tanpa pertimbangan panjang, pasukan Israel justru merusak dan menjebol jendela Masjid Al Qibli, kemudian menembakkan gas air mata ke dalamnya. Paparan gas menyebabkan sejumlah jamaah mengalami sesak.

Berdasarkan video yang viral di media sosial, setelah menembakkan gas air mata, pasukan Israel merangsek masuk ke dalam Masjid Al Qibli. Mereka memukuli sejumlah jamaah menggunakan tongkat dan laras senjata. Saat penggerudukan dan pengusiran berlangsung, pasukan Israel mencegat tim medis yang berusaha memasuki kompleks Al Aqsa. Israel menangkap lebih dari 500 orang dalam eskalasi ketegangan terbaru di situs tersuci ketiga umat Islam tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement