REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB), Yusril Ihza Mahendra, menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Usai pertemuan tersebut, ia mengatakan bahwa adanya peluang partainya untuk mendukung Prabowo sebagai calon presiden (capres).
"Ya segala kemungkinan terbuka, tapi kita harus tahu ada selalu dinamika. Semuanya segala kemungkinan terbuka, baik partai Islam maupun partai kebangsaan," ujar Yusril di kediaman Prabowo, Jakarta, Kamis (6/4/2023).
PBB saat ini fokus menjalin silaturahim dan komunikasi dengan semua partai politik. Adapun pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) tentu akan dibicarakan bersama dalam koalisi.
"Saya kira masalah pencalonan presiden dan wakil presiden itu dibicarakan oleh partai dan koalisinya. Oleh karena itu, kita mengikuti perkembangan dan proses yang sedang berjalan dan menjalin tali silaturahmi berjalan lancar dan komunikasi bisa berjalan setiap saat," ujar Yusril.
Sebelumnya, Yusril mengatakan bahwa seluruh partai politik dan koalisinya belum akan mengumumkan pasangan capres dan cawapres. Menurut dia, semuanya masih menunggu keputusan dari Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri.
"Saya kira kalau PDIP sudah memutuskan sikap, otomatis akan terbentuk (pasangan capres-cawapres koalisi lain), ada berapa koalisi dalam pencalonan presiden. Sebab, segala sesuatunya tergantung kepada PDIP dan PDIP tergantung ke Bu Mega," ujar Yusril di Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Jakarta, Senin (13/3/2023).
Jelasnya, saat ini baru Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden. Namun, mereka belum juga menyepakati cawapres pendampingnya.
Sedangkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya belum bersikap terkait capres. Sebab, Partai Gerindra kembali mendorong Prabowo Subianto sebagai capres. Hal yang sama juga dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengusulkan Abdul Muhaimin Iskandar.
"Itu kan sangat tergantung juga kepada koalisi yang terbentuk. Jadi sementara ini wacana sudah berkembang, tapi PDIP sampai hari ini belum memutuskan sikap," ujar Yusril.