REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena astronomi langka bakal mewarnai langit Indonesia menjelang Lebaran. Gerhana matahari hibrida akan hadir dalam hitungan 14 hari ke depan, tepatnya pada 20 April 2023.
Dosen Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Premana W Premadi mengatakan gerhana matahari hibrida utamanya berupa gerhana matahari sebagian dan gerhana matahari total di wilayah Indonesia. Fenomena gerhana matahari total berikutnya akan kembali melintasi Indonesia pada 2042.
"Peristiwa yang jarang dan tentunya Indonesia beruntung sekali bisa mendapatkan gerhana matahari total," ujarnya dalam konferensi pers di Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/4/2023).
Premana yang menjabat selaku Kepala Observatorium Bosscha itu mengatakan gerhana matahari total menarik dari berbagai aspek. Sebab, fenomena itu tak hanya unik tetapi juga indah dan juga sudah dikenali masyarakat di dunia dalam berbagai peradaban.