Kamis 06 Apr 2023 19:38 WIB

Yusril Sambut Baik Wacana Koalisi Besar

Yusril menilai koalisi besar selaras dengan demokrasi khas Indonesia.

Red: Andri Saubani
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra menyambut baik wacana koalisi besar partai politik menuju Pemilu 2024. (ilustrasi)
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) yang juga mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra menyambut baik wacana koalisi besar partai politik menuju Pemilu 2024. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra menyambut baik ide atau wacana pembentukan koalisi besar dari beberapa partai politik (parpol). Hal itu diutarakannya seusai bersilaturahim dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, di Jakarta.

"Kami menyambut baik terbentuknya berbagai koalisi yang sudah ada sekarang ini, yang pasti juga gagasan untuk membangun sebuah koalisi besar," kata Yusril, Kamis (6/4/2023).

Baca Juga

 

Menurut Yusril, koalisi besar merupakan gabungan kekuatan parpol sehingga tidak ada lagi perseteruan, sehingga persatuan ideal dalam demokrasi Indonesia dapat tercapai. Dia menilai koalisi besar merupakan sesuatu yang ideal karena selaras dengan demokrasi khas Indonesia yang berlandaskan asas gotong royong.

"Dalam arti tidak ada oposisi yang frontal, tapi kritik dan sikap kritis selalu akan ada, pasti. Tidak mungkin demokrasi tanpa kritik dan perbedaan, tapi bukan yang frontal, tajam, dan yang menimbulkan konflik dan perpecahan," ujarnya.

Yusril menyebut pertemuannya dengan Prabowo merupakan pertemuan dua kawan lama. Ia mengaku sudah cukup lama tidak bertemu dengan Prabowo yang sudah dia kenal sejak puluhan tahun yang lalu.

"Saya sudah cukup lama tidak bertemu dengan Pak Prabowo. Ini sudah 4 (atau) 5 tahun belakangan ini," katanya.

Dari pertemuan yang berlangsung selama lebih dari satu jam itu, Yusril menyebut PBB sepakat untuk menyongsong masa depan hubungan baik di antara kedua partai.

"Kami sampaikan kepada Pak Prabowo, mungkin ada juga kesalahpahaman atau miss komunikasi dengan beliau. Tentu ke depan kami harus perbaiki dengan lancarnya komunikasi, kita berharap hubungan baik dan kerja sama harus ditingkatkan," katanya.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَكَتَبْنَا عَلَيْهِمْ فِيْهَآ اَنَّ النَّفْسَ بِالنَّفْسِ وَالْعَيْنَ بِالْعَيْنِ وَالْاَنْفَ بِالْاَنْفِ وَالْاُذُنَ بِالْاُذُنِ وَالسِّنَّ بِالسِّنِّۙ وَالْجُرُوْحَ قِصَاصٌۗ فَمَنْ تَصَدَّقَ بِهٖ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهٗ ۗوَمَنْ لَّمْ يَحْكُمْ بِمَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ
Kami telah menetapkan bagi mereka di dalamnya (Taurat) bahwa nyawa (dibalas) dengan nyawa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qisas-nya (balasan yang sama). Barangsiapa melepaskan (hak qisas)nya, maka itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang zalim.

(QS. Al-Ma'idah ayat 45)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement