REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR, Fadllullah, mengatakan, momentum bulan Ramadhan perlu dijadikan kesempatan untuk meningkatkan ibadah, terutama dalam hal berdakwah di platform media sosial. Dia pun berharap, masyarakat bisa meningkatkan kemampuan komunikasi dan berdiskusi yang baik, serta membangun hubungan di media sosial (medsos).
"Ini adalah bulan yang pernuh berkah. Bulan Ramadhan. Muslim semuanya melaksanakan ibadah puasa. Dengan tema hari ini indahnya berdakwah di media sosial," ucapnya dalam webinar bertema 'Berdakwah Indah di Media Sosial' di Jakarta, Kamis (5/4/2023).
Founder PT Innermo Creative Studio, Aditya Iswandi menyampaikan, dakwah adalah tugas setiap Muslim di seluruh dunia. "Media sosial bukan sekadar hiburan. Akan tetapi, media sosial adalah alat untuk kita meningkatkan tali silaturahim dengan cara dakwah masa kini," ujarnya.
Sebagai media dakwah, sambung dia, medsos bisa menjadi alat yang berpotensi besar, baik menciptakan dampak positif maupun negatif. Dalam menyebarkan pesan dakwah, kata Aditya, seorang Muslim harus terlebih dahulu memiliki ilmunya. Selain itu, ilmu juga lebih baik didapatkan dan diawasi oleh seorang guru agar tidak salah arah.
Oleh karena itu, Aditya memberikan tips dakwah dengan memanfaatkan medsos. Pertama, perdalam kedekatan dengan Allah. Kedua, perbanyak membaca referensi, terutama kisah ulama terdahulu. "Ketiga, perhatikan konten pastikan kebenarannya. Keempat, apresiasi karya orang lain. Kelimat, bersabar dalam menghadapi rintangan dan godaan berdakwah,: ujarnya.
Kasubag Pendidikan Biro Keistimewaan Kesra Setda Aceh, Marzuki menambahkan, selain dakwah, ada sebutan tabligh dan khutbah dalam ajaran Islam. Tujuan ajaran tersebut adalah menyeru kebaikan, informasi, dan pencerahan kepada umat atau masyarakat.
Dalam surah Ali Imran ayat 104, ada sejumlah orang yang mengajak kepada kebaikan dan mencegah adanya keburukan. Marzuki menyebutkan, perkembangan dunia digital masa kini membuat pola berdakwah menjadi berubah. Pendakwah kini tidak harus mendatangi lokasi tertentu, tetapi cukup di satu lokasi untuk banyak orang yang juga di lokasi berbeda.
"Kalau dulu (dakwah) kita ketahui jangkauannya terbatas. Tapi hari ini dengan visual dan teknologi digital yang luarbiasa ini masuk ke rumah-rumah kita," ujar Marzuki. Dia menambahkan, cara membuat dakwah menjadi indah adalah dengan menghormati privasi orang lain dan menjaga komunikasi.