REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Maskapai Garuda Indonesia mencatat jumlah penumpang dari seluruh rute Indonesia ke Jepang dan sebaliknya melonjak sepanjang 2022.
General Manager Garuda Indonesia untuk Jepang Sony Sahlan di Tokyo, Jepang, Kamis (6/4/2023), mengatakan, lonjakan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh pembukaan pembatasan perjalanan oleh pemerintah Jepang mulai 11 Oktober 2022. "Dengan dibukanya perbatasan), ini sudah enggak ada kendala lagi buat orang untuk traveling. Jadi sudah enggak khawatir lagi," kata Sony, dilansir Antara.
Sony menambahkan, karakteristik umum pelancong Jepang yang sangat memperhatikan isu kesehatan, keamanan juga membuat mereka enggan melakukan perjalanan. Karena saat ini pembatasan perjalanan sudah dicabut, maka pergerakan penumpang dari Indonesia ke Jepang dan sebaliknya terus bertambah.
Total penumpang Garuda sepanjang 2022 adalah 36.535 orang atau naik nyaris 200 persen dari jumlah penumpang pada 2021 sebanyak 12.560 orang. Rinciannya pada 2021, penerbangan rute Jakarta-Haneda (GA 874) sebanyak 4.157 penumpang dan rute Haneda-Jakarta (GA 875) sebanyak 8.493 penumpang. Sementara itu, sepanjang 2022, penerbangan rute Jakarta-Haneda sebanyak 15.914 penumpang dan rute Haneda-Jakarta sebanyak 14.752 penumpang.
Selain itu, pembukaan rute Narita-Denpasar PP pada 1 November 2022 juga menyumbang kenaikan jumlah penumpang selama tahun itu, yakni rute Denpasar-Narita (GA 880) tercatat 3.050 penumpang dan rute Narita-Denpasar (GA 881) sebanyak 2.819 penumpang.
Berdasarkan data Imigrasi Jepang, jumlah pengunjung ke Jepang sepanjang 2022 naik 15 kali lipat menjadi 3,83 juta dibandingkan tahun lalu setelah syarat perjalanan dilonggarkan. Namun, angka itu masih 88 persen lebih rendah dari rekor sebelum pandemi, yakni 31,88 juta pengunjung pada 2019.
Pelancong terbanyak dari Korea Selatan yang mencapai 1,01 juta orang, diikuti Taiwan sebanyak 331.100 orang, Amerika Serikat 323.500 orang, dan Vietnam 284.100 orang.