Jumat 07 Apr 2023 11:14 WIB

PAN Sebut Adanya Peluang Prabowo Diusung Koalisi Besar

Wacana pembentukan koalisi besar masih sangat dinamis.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (depan, kiri) bersama Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kanan) didampingi sejumlah pimpinan kedua partai politik memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (6/4/2023). Pertemuan tersebut merupakan silaturahmi sekaligus penjajakan koalisi antara Gerindra dan PBB pada Pemilu 2024.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (depan, kiri) bersama Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kanan) didampingi sejumlah pimpinan kedua partai politik memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (6/4/2023). Pertemuan tersebut merupakan silaturahmi sekaligus penjajakan koalisi antara Gerindra dan PBB pada Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Saleh Partaonan Daulay mengatakan bahwa pembicaraan lima ketua umum partai politik terkait wacana pembentukan koalisi besar belumlah membahas sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres). Namun, ia menyebut peluang diusungnya Prabowo Subianto sebagai capres lewat koalisi tersebut.

"Kemarin pembicaraannya belum bahasanya gitu, belum memfinalisasi satu nama. Bukan berarti kan, peluangnya Pak Prabowo untuk tetap didukung itu ada pastinya, karena Pak Prabowo kan saya lihat surveinya lumayan bagus ya, kalau dia surveinya bagus ya tentu orang rasional dalam konteks ini," ujar Saleh di kawasan Kebayoran, Jakarta, Kamis (6/4) malam.

Baca Juga

Kendati demikian, wacana pembentukan koalisi besar dan capres yang akan diusung masih sangatlah dinamis. Apalagi, mereka juga menghormati sejumlah partai politik yang mengusung kadernya untuk maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Contohnya, Partai Golkar lewat Musyawarah Nasional (Munas) yang masih mendorong Airlangga Hartarto sebagai capres. Kemudian, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang menyerahkan keputusannya kepada Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.

"Politik itu cair, dinamis. Kan politik itu adalah seni untuk mencari kemungkinan, the art of possibility itu salah satu definisinya, seni untuk mencari berbagai kemungkinan-kemungkinan," ujar Saleh.

PAN sendiri akan berkunjung ke kediaman Prabowo pada Sabtu (8/4) pada pukul 15.00 WIB. Pertemuan tersebut jadi ajang silaturahim keduanya dan forum menyamakan persepsi untuk masa depan.

"Jadi InsyaAllah ini kan bagian dari silaturahim untuk menyamakan persepsi lagi. Di mana agar tentu kesepakatan-kesepakatan, dan ingat kami dengan Pak Prabowo itu sudah 10 tahun kami dukung ini (di Pilpres 2014 dan 2019)," ujar Ketua Fraksi PAN DPR itu.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo menanggapi santai ihwal pendapat yang menyebut bahwa pembahasan capres untuk koalisi besar akan rumit. Menurutnya, pembahasan terkait capres dari wacana koalisi besar bisa saja alot atau bahkan lancar.

"Kalau pengamat memprediksi alot, ya saya kira bisa alot, bisa lancar, ya kan tergantung itikad baik kita semua. Saya kira tidak jadi masalah dan kadang-kadang negosiasi alot pun kalau hasilnya bagus emangnya kenapa," ujar Prabowo di kediamannya, Jakarta, Rabu (5/4).

Prabowo sendiri mengenal baik empat ketua umum partai politik yang hadir dalam silaturahim nasional yang digelar PAN dan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu. Termasuk dengan PDIP.

"Saya merasa ini kawan semua, kita merah putih semua, iya kan. Kita tidak usah diragukan lagi mereka, benar tidak. Saya sama teman-teman di PDIP juga, saya kira ya ndak seseram yang kalian berharap mungkin," ujar Prabowo.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement