Jumat 07 Apr 2023 12:25 WIB

Kementerian Investasi Susun Peta Jalan Hilirisasi dari 21 Komoditas

Total kebutuhan investasinya mencapai 545,3 miliar dolar AS hingga 2040.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. BKPM tengah menyusun Peta Jalan Hilirisasi dari 21 komoditas.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. BKPM tengah menyusun Peta Jalan Hilirisasi dari 21 komoditas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyusun Peta Jalan Hilirisasi dari 21 komoditas. Total kebutuhan investasinya mencapai 545,3 miliar dolar AS hingga 2040. 

Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan pentingnya memastikan investasi bisa berkolaborasi dengan pengusaha daerah. “Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen penting, tapi jauh lebih penting pemerataan pertumbuhan ekonomi di daerah, itu esensi kita berbangsa dan bernegara,” tegas dia dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023 yang disiarkan secara virtual, Kamis (6/4/2023).

Baca Juga

Ia menambahkan, hilirisasi tidak mudah. Meski begitu, pemerintah kini tengah gencar melaksanakan hilirisasi.

Hal itu, kata Bahlil, sesuai arahan Presiden Joko Widodo. "Presiden dalam arahannya berkali-kali menyampaikan komitmen arah kebijakan investasi ke depan harus mengarah ke hilirisasi," ujarnya.

Saat membangun hilirisasi, lanjut dia, banyak pihak yang memprotes. Bahkan, Menteri Keuangan ditakut-takuti akan kehilangan pendapatan negara.

"Kita setop ekspor nanti pendapatan negara hilang sekian. Waktu 2017-2018 ekspor kita cuma 3,3 miliar dolar AS, kita bangun hilirisasi 28 miliar dolar AS sekitar lima tahun," tutur Bahlil.

Menurutnya, pelaksanaan hilirisasi harus melibatkan seluruh kementerian. Kementerian Investasi sendiri, kata dia, bergerak di sektor hulu. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement